Para penampil pencak silat yang berjumlah 1.000 pesilat ini berlatih secara bersama-sama sesuai jurus atau pakem masing-masing. Namun yang menarik adalah mereka berlatih dalam waktu yang sama, sehingga 1.000 pesilat ini tampil dengan gerakan serentak.
“Kalau kami dari Kampung Silat Rawa Belong tampil dengan jurus cingkrik, kalau yang lain itu beda-beda sesuai pakem mereka,” ujarnya.
Festival ini juga dimeriahkan oleh tari tradisional, lenong, band Betawi, dan pertunjukan Ondel-Ondel.
Baca juga: Jakarta Ulang Tahun, Yuk Coba 5 Kuliner Betawi Langka Ini
Senada dengan Bachtiar, salah satu peserta 1.000 pesilat Farhan Ramadhani bercerita mengenai pengalamannya berkontribusi di festival budaya sebagai generasi milenial.
Farhan yang biasa disapa Aan ini mengaku senang dapat ikut berperan melestarikan budaya Betawi di kampungnya, Rawa Belong.
“Saya ikut latihan mulai dari tiga minggu lalu, latihannya gabungan di Hutan Kota Srengseng. Di situ kita latihan mengenai jurus yang akan ditampilkan. Gerakan ini semua diambil dari gerakan cingkrik Rawa Belong,” kata Farhan yang juga murid dari Bachtiar di Sanggar Si Pitung Rawa Belong kepada Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).