Kedua minuman itu bisa menambah rasa manis nan unik pada roti gambang jika dicelupkan pada kopi atau teh manis.
“Itu tiap pagi biasa kita makan ditemenin sama kopi, teh manis juga bisa, nah itu dicelupin dah roti gambangnya ke kopi, kalau saya sih gitu, itu mantep bener dah,” ujarnya.
Baca juga: Roti Gambang Masuk Daftar 50 Roti Terbaik Dunia
Selain itu, kenang Yahya, ketika ia dulu sekolah, selalu dibelikan dan dibawakan roti gambang sebagai bekal di sekolah.
Ada cerita unik dari Yahya, dulu ia selalu diberikan sepotong roti gambang, namun karena teksturnya keras dan gempal, ia hanya makan separuh saja ketika berangkat sekolah.
“Nah, itu sore saya makan lagi separuhnya, itu kan gempal banget bentuknya sehingga dia padat, jadi ya cukup mengenyangkan, kalau saya sih satu aja udah kenyang banget, jadi memang kalau makan roti gambang ya jangan langsung dihabiskan,” jelasnya.
Sekadar informasi, roti gambang dinamakan gambang karena terinspirasi oleh gambang pada alat musik gambang kromong. Data-data sejarah mengatakan, gambang kromong telah dikenal sejak abad 18 dan 19.
Baca juga: Roti Gambang Berasal dari Mana? Ini Asal Usulnya
Pembuatan roti-roti zaman Belanda memang didominasi oleh perusahaan roti milik Belanda.
Lambat laun, sebutan ganjel rel juga muncul di masyarakat khususnya di Semarang. Sebutan ini karena roti ini lebih mirip ganjalan rel atau tumpuan rel kereta api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.