JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diumumkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Februari 2019, 10 destinasi halal unggulan di Indonesia terus menggeliat.
Menurut, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Anang Sutono, masing-masing daerah menyiapkan regulasi hingga ekosistem untuk mendukung wisata halal.
Anang mencontohkan dua daerah yang dianggap memiliki tren positif, yakni Kepulauan Riau dan Lombok.
Kepulauan Riau, misalnya, Anang mengungkapkan, daerah tersebut mengembangkan paket wisata halal yang laku dibeli oleh wisatawan mancanegara seperti Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Masjid di Pulau Penyengat, Konon Dibangun dengan Bahan Putih Telur
Dalam wisata tersebut, ada story telling dan atraksi, sehingga menarik minat lebih pengunjung.
Pada 2017, Kompas.com pernah berkunjung ke masjid tua ini. Letaknya sangat strategis, berada di dekat dermaga dan persis di depan gerbang bertuliskan "Selamat Datang".
Baca juga: 8 Paket Wisata Pulau Penyengat, Dari Tur Masjid Sampai Kelas Memasak
Bangunan tersebut nampak megah dari luar. Warnanya kuning mencolok dengan aksen hijau. Konon, masjid ini dibangun dengan bahan putih telur sebagai perekat.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman tahun 1832. Ia merupakan cucu dari Raja Haji Fisabililah, pahlawan nasional Indonesia asal Riau.
Jumlah keseluruhan menara dan kubah di masjid ini ada 17 yang melambangkan rakaat shalat lima waktu sehari semalam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.