Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asinan Sewan nan Legendaris di Pasar Lama Tangerang dari 1986

Kompas.com - 25/11/2019, 10:57 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.COM – Tangan keriput Kong Ayang terlihat terampil meracik berbagai macam sayuran yang ada dalam jejeran stoples dalam gerobaknya. Ada kol putih, wortel, dan tauge segar.

Ia lalu mengambil sesendok asinan sawi berwarna hijau tua, menuangnya pada plastik. Tak lupa juga taburan kacang tanah untuk menambah tekstur.

Terakhir adalah sesendok bumbu kacang yang jadi pengikat kelezatan di semangkuk asinan sewan yang saya beli ini. Bumbu kacang yang dicampur dengan campuran cuka dan garam, serta gula merah untuk menambah rasa.

Kong Ayang warga asli Sewan. Sewan adalah sebuah daerah di Kota Tangerang yang dekat dengan Pintu Air 10, Sungai Cisadane. Ia mengaku sudah berjualan asinan sewan sejak 33 tahun lalu.

Baca juga: Asal Usul Pasar Lama Tangerang yang Erat Kaitan dengan Cina Benteng

“Natal nanti udah jualan 33 tahun. Turun temurun saya generasi ketiga. Dulu kakek sama bapak saya yang jualan, ngajarin saya terus saya nerusin,” ujar Kong Ayang.

Asinan sewan sendiri adalah salah satu makanan legendaris di wilayah Tangerang. Di kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang contohnya bisa ditemukan beberapa pedagang asinan sewan. Rasa asinan yang segar, gurih, dan pedas jadi salah satu alasan asinan ini begitu populer.

Kong Ayang adalah salah satu pedagang asinan sewan paling favorit di Pasar Lama. Sejak 33 tahun lalu, Kong Ayang telah berjualan di tempat yang sama. Di Jalan Syekh Yusuf Makassar, tepat di sebelah Bank BCA Jalan Kisamaun, Pasar Lama Tangerang.

Dengan ramah Kong Ayang menjelaskan soal ciri khas dari asinan sewan ini. Menurutnya, bumbu kacang yang jadi kuah asinan adalah kekuatan utama asinan sewan. Kuah kacang ini merupakan bumbu kacang yang dicampur dengan cuka dan garam.

Kong Ayang bersama gerobak asinan miliknya Kong Ayang bersama gerobak asinan miliknya

“Bedanya di bumbu kacang. Takaran cuka sama garam harus pas, resepnya enggak pernah berubah dari dulu. Saya juga kalau tidak diajarin bapak enggak bakal ngerti ini. Perbandingannya sekilo kacang dicampur sama satu sendok cuka sama garam.”

Ia mengaku, resep ini yang jadi pembeda antara asinan miliknya dengan yang lain. Ini pula yang jadi alasan mengapa banyak langganannya tak bisa membeli di tempat lain. Beda rasa katanya.

“Enggak bisa beli di tempat lain. Beda aja waktu itu pernah beli yang di tempat lain tapi enggak seenak di sini,” ujar Hani, salah seorang pelanggan setia asinan sewan Kong Ayang.

Baca juga: 5 Tempat Wajib Kunjung Saat Berwisata ke Pasar Lama Tangerang

Setelah dicoba, benar saja testimoni Hani. Rasa segar dari asinan sewan ini cukup berbeda dari asinan lainnya. Rasa gurih dari bumbu kacang, kesegaran cuka yang mantap, membuat berbagai macam sayuran yang jadi isian asinan terasa begitu nikmat.

Asinan sewan ini semakin nikmat saja ketika dimakan bersama kerupuk kuning yang jadi pelengkap. Sedikit tips, jika ingin dibawa pulang, lebih baik masukan asinan sewan ini ke dalam kulkas.

Rasa asinan sewan yang asam dan dingin, bila disantap di siang hari yang panas pasti semakin nikmat.

Kong Ayang mengaku bisa menjual sekitar 50 porsi di hari biasa dan 100 porsi di hari Sabtu dan Minggu. Semangkuk asinan sewan ini dihargai  dengan harga Rp15.000. Ia mulai berjualan setiap hari pukul 07.00 WIB dan biasanya asinan akan ludes terjual sebelum pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Laksa Benteng di Pasar Lama Tangerang, Kuah Medok Bikin Semangat Makan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com