Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bakmi Jawa di Solo Dijual Saat Malam Hari?

Kompas.com - 28/11/2019, 10:08 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Jawa Tengah, pencinta bakmi biasanya tidak akan melewatkan bakmi jawa. Makanan satu ini memang jadi semakin istimewa saat disantap di Jawa Tengah. 

Selain banyak pemasak bakmi jawa nan handal, pemakaian arang untuk memasak mie membuat bakmi jawa di Jawa Tengah punya aroma dan rasa yang khas. 

Namun, jika diperhatikan penjual bakmi jawa di Jawa Tengah, seperti di Solo umumnya berjualan pada malam hari.

Saat matahari terbenam, para pedagang bakmi jawa baru keluar menjajakan makanan di pinggir jalan, di perempatan, atau berkeliling dengan gerobaknya. 

Baca juga: Sejarah Bakmi Jawa di Solo, dari Mana Asalnya?

"Karena kultur dari wong Solo sendiri yang sering melek malem, melek bengi gitu. Jadi ada tradisi atau kebiasaan orang Solo itu pada malam hari itu malah keluar. Di kota lain pada istirahat malah di Solo itu malah kluyuran pada nongkrong, keplek ilat (jajan)," jelas Heri Priyatmoko, Dosen Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma saat di hubungi Kompas.com, Jumat, (22/11/2019).

Heri mengatakan, orang Solo percaya malam hari merupakan waktu yang tepat untuk berdiskusi, mencari inspirasi, ide, atau menghasilkan karya seni. 

"Iya masyarakatnya (Solo) senang nongkrong di angkringan (HIK) atau hanya bercanda gurau, atau melakukan proses kreatif itu saat malam hari. Nah itu kenapa Solo jadi kota yang tidak pernah mati," jelas Heri.

Baca juga: Mbah Mangoen, Kuliner Bakmi dengan Bumbu Rempah dan Nuansa Tempo Dulu

Penjual bakmi jawa, disebutkan Heri melihat hal tersebut sebagai peluang. Maka tak heran, mereka menjemput rezeki usai waktu Shalat Maghrib. Lapak bakmi jawa dibuka sekitar pukul 19.00 WIB, sama halnya dengan penjual bakmi jawa keliling.

Uniknya penjual bakmi jawa keliling di Solo juga punya ciri khusus. Selain membawa anglo atau kompor arang, mereka biasanya membawa bilah bambu. 

"Mereka memanggil pembeli dengan memukul potongan bambu menghasilkan bunyi tek-tek atau tik-tok, bukan duk-duk atau dung-dung seperti suara kentongan yang dipukul," pungkas Heri.

Oleh karena bunyinya tersebut, bakmi jawa sering disebut bakmi tek-tek atau bakmi tik-tok di Solo. Beda hal dengan penjual bakmi madura yang membunyikan bambu dengan suara yang lebih berat, dan sering disebut bakmi duk-duk oleh warga Solo. 

Baca juga: 3 Faktor yang Memengaruhi Kelezatan Bakmi, Pencinta Bakmi Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com