Selain visual, hal yang perlu dilakukan pengunjung jika ingin menambah sisi edukasi adalah dengan membaca setiap narasi yang tersedia.
Pameran ini tak hanya menyediakan sisi visualnya saja melainkan ada narasi yang dapat dibaca pengunjung untuk melengkapi informasi.
"Jadi gak cuman liat visualnya saja harusnya kita juga membaca narasinya, biar ada informasinya. Jadi kan habis dari sini kita bisa cerita ke teman atau keluarga tentang perahu-perahu tradisional," kata Firman.
Pengunjung diperbolehkan mengabadikan setiap obyek yang ada di pameran ini. Maka dari itu, sebelum berkunjung ada baiknya menyiapkan alat-alat foto seperti gawai, ataupun kamera untuk mengabadikan obyek pameran.
Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto di satu spot berupa miniatur perahu dengan latar sebuah pantai.
"Bisa juga foto di perahu itu, banyak pengunjung berfoto di sana, ada dayungnya juga, jadi seolah-olah kita tengah mengarungi lautan naik perahu tradisional," jelas Firman.
Museum Bahari menyediakan layanan bagi pengunjung untuk dapat meminta bantuan pemandu jika ada sesuatu yang ingin ditanyakan.
Menurut Firman, pengunjung yang ingin ditemani pemandu bisa langsung menginformasikan ke bagian tiket dan guide.
"Kalau ke pameran itu sudah bagian pelayanan museum kami, kalau ada pengunjung butuh bantuan tinggal hubungi bagian tiket dan guide saja," kata Firman.
Baca juga: Renovasi Gedung Museum Bahari yang Terbakar Diperkirakan Selesai Akhir Tahun 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.