Dengan banyak atlet dan delegasi yang beragama Islam, sangat penting bahwa dapur SEA Games 2019 mengikuti standar halal yang ketat.
Usai bertemu del Rosario dan Kulinarya Pampanga, tim ANCX melanjutkan perbincangannya dengan Chef Bruce Lim yang mengawasi seluruh operasi makanan dan minuman di SEA Games 2019.
Dirinya bertugas memilih semua katering untuk acara tersebut, mengaudit lebih dari 100 katering bersama dengan tim keamanan pangannya.
Selain itu, ia juga harus memastikan bahwa semua katering memenuhi persyaratan halal.
"Itu benar-benar sulit, saya tidak akan berbohong, karena melakukan halal di Filipina tidak mudah. Banyak produk kami harus diimpor dari Malaysia dan Indonesia, hanya karena negara kami tidak memiliki banyak pasokan halal," kata Lim.
Baca juga: Ini 6 Situs Warisan UNESCO di Filipina
Lanjutnya, Departemen Sains dan Teknologi Filipina telah membawa Dr. Rafek Saleh dari IHI Alliance dan Badan Pelatihan Konsultasi Halal Malaysia untuk memastikan bahwa semua penyedia makanan untuk SEA Games, termasuk Kulinarya Pampanga, 100 persen halal.
Dengan isu sajian kikiam yang disajikan bagi atlet, akhirnya ia membuat konferensi pers.
Ia dan tim mengaku akan berupaya untuk menyelidiki laporan ini dan banyak menemukan bahwa berita tersebut adalah palsu.
"Kami memberi makan 11 negara sehingga kami tidak ingin membuat kesalahan. Saya akan mencoba yang terbaik untuk menyelesaikannya," katanya.
Setelah tur dapur selesai, tim ANCX juga memeriksa makan siang yang disajikan dengan prasmanan yang tersebar di ruang makan besar bagi para atlet.
Ada bar salad segar, sederet dispenser air dan es teh, serta sederetan makanan penutup bergaya hotel yang diproduksi oleh koki pastry terkenal berbasis di Pampanga, Judy Uson dan tim.
Del Rosario mengatakan menu yang ada adalah spesialisasi Barat dan Asia, termasuk hidangan dari negara asal tim, dan spesialisasi kapampangan (etnis di Filipina).
Mereka juga menangani permintaan khusus seperti diet bebas gluten, vegan, dan vegetarian. Tak terkecuali untuk mereka yang alergi.
"Saya harus melarang semua kacang, saya tidak ingin melihat satu kacang pun di sini," ujar del Rosario.
Kala itu, menu yang tersedia adalah spp mi ayam, chicken binakol, sup panas dan asam, kubis goreng, barbeque mongolia, daging sapi dengan brokoli, fillet ikan kukus dengan saus bawang jahe, dan lainnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, tim ANCX diberitahu oleh del Rosario tentang pin yang terpasang di tali kartu pengenal Pin tersebut diberikan oleh beberapa atlet yang telah disajikan makanan.
Menurutnya, ini sebagai bentuk penghargaan dari para atlet kepada koki-koki yang bertugas.
"Kamu melakukan pekerjaan dengan baik, kamu menjaga kami, itu yang dikatakan mereka. Saya sangat tersanjung," ucap del Rosario menirukan perkataan para atlet.
Baca juga: 5 Aktivitas yang Bisa Dilakukan Saat Berlibur di Filipina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.