Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Bangunan Gereja Mirip Klenteng

Kompas.com - 23/12/2019, 21:03 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekilas bagunan Gereja Santa Maria de Fatima lebih menyerupai klenteng, tempat ibadah bagi pemeluk agama Konghucu . Ornamen gedung gereja semarak dengan warna merah, kuning dan emas.

Dua patung kilin berjejer di depan pintu masuk gereja, semakin mengingatkan akan klentneg yang bergaya China.

Gereja Santa Maria de Fatima berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Gereja Katolik ini masih mempertahankan gaya bangunan khas Fukien atau Tiongkok Selatan.

Ira Lathief, sebagai pemandu dan pendiri komunitas Jakarta Food Travel (JFT) menjelaskan, gereja ini termasuk sebagai cagar budaya pada tahun 1972.

Cikal bakal Gereja Santa Maria de Fatima mulai berdiri ketika adanya tugas pelayanan dan pewartaan dari Vikaris Apostolik Jakarta, Mgr. Adrianus Djajasepoetra SJ kepada Pater Wilhelmus Krause Van Eeden SJ.

Baca juga: Liburan Natal, Kunjungi 12 Pasar Natal Paling Populer di Dunia

Gereja Santa Maria De FatimaKOMPAS.com / Gabriella Wijaya Gereja Santa Maria De Fatima

"Tujuan awal didirikannya gereja ini adalah sebagai gereja, sekolah dan asrama bagi orang-orang Hoakiau (Cina Perantau) yang berada di sekitar Glodok. Pater Antonius Loew SJ dari Austria dipilih sebagai kepala paroki," jelas Ira dalam rangkaian tur Wisata Bhineka Spesiap Natal, Jelajah Gereja Kuno, Sabtu, (21/12/2019).

Pater Leitenbauer sebagai pendampingnya menjadi pengelola sekolah yang pertama.

Sekolah tersebut dinamakan Sekolah Ricci, berasal dari nama imam missionaries Yesuit , Matteo Ricci. Sampai sekarang Sekolah Ricci masih eksis. 

Baca juga: 8 Tempat Glamping di Bogor, Cocok untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Mereka juga membuka kursus bahasa Inggris, Jerman dan Mandarin, yang terkenal dengan sebutan Ricci Evening School dan asrama yang diberi nama Ricci Youth Center.

"Pada 1953, dibelilah sebidang tanah seluas satu hektar, untuk digunakan sebagai kompleks gereja dan sekolah. Dari seorang kapitan, sebutan untuk seorang Lurah Keturunan Tionghoa di Zaman Penjajahan Belanda bermarga Tjioe," jelas Ira.

Tahun 1954 tanah dan bangunan resmi menjadi milik gereja. Di tahun yang sama perayaan ekaristi pertama dilaksanakan di dalam gereja. Empat orang imam memimpin ibadah perdana tersebut dan diikuti oleh 16 orang umat.

Patung Bunda maria di Dalam Gereja Santa Maria De FatimaKompas.com / Gabriella Wijaya Patung Bunda maria di Dalam Gereja Santa Maria De Fatima


Setiap minggunya umat di Gereja Santa Maria De Fatima terus bertambah hingga saat ini. Gereja ini juga mempertahankan ibadah yang menggunakan Bahasa Mandarin.

Bahasa Mandarin dulunya dipakai untuk melayani warga Hoakiau (Cina Perantauan) yang berada di kawasan Glodok.

Tak hanya dari luar gereja, ketika memasuki gereja pengunjung akan merasakan atmosfer khas China yang kental.

Konstruksi kayu, ukiran, warna merah dan emas mendominasi setiap sudut gereja. Termasuk pada altar gereja.

Baca juga: Gereja Katolik dengan Bangunan Mirip Kuil Hindu di Medan

Empat pilar kayu yang berwarna merah berdiri menopang bagian altar. Di atasnya terdapat ukiran lukisan dari kayu yang mempelihatkan peristiwa Yesus disalib di Bukit Golgota.

Bagian mimbar untuk romo memimpin misa juga terdapat ukiran kayu yang khas China.

Nama gereja ini sendiri diambil dari sebuah cerita tentang penampakan Bunda Maria kepada tiga anak gembala di Fatima, Portugal. Cerita itu tergambar dalam relief Gua Maria di sisi kanan gereja.

Altar di Dalam Gereja Santa Maria De FatimaKompas.com / Gabriella Wijaya Altar di Dalam Gereja Santa Maria De Fatima

Gereja ini berdiri di kampung dengan warga yang berasal dari latar belakang agama berbeda-beda. Namun tetap menjaga toleransi dan saling bahu membahu.

"Kalau di sini Natal biasanya warga sekitar akan turun membantu. Walaupun bukan dari umat Katolik," jelas Ira. 

Baca juga: 8 Promo Makan Malam dan Brunch Natal di Hotel Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com