KOMPAS.com - Ubud jadi destinasi wisata yang kerap digandrungi oleh wisatawan ketika berkunjung ke Bali.
Ubud memang memiliki banyak tempat wisata, terutama wisata alam dan wisata budaya. Untuk memudahkan liburan di Ubud, Kompas.com membuat rangkuman tempat apa saja yang bisa kamu kunjungi di Ubud selama tiga hari.
Berikut adalah itinerary atau rencana perjalanan untuk liburan di Ubud:
Baca juga: 20 Tempat Wisata di Ubud dan Sekitarnya
Untuk memudahkan kamu untuk pergi ke setiap tempat wisata yang akan dituju, sebaiknya kamu menggunakan kendaraan roda dua seperti motor atau sepeda. Kamu bisa menyewa salah satu dari dua kendaraan tersebut di rental transportasi yang terdapat di Ubud.
Namun jika kamu ingin coba menggunakan transportasi umum, kamu bisa memanfaatkan becak, ojek, atau angkot yang tersebar di sana.
Moda transportasi kendaraan roda empat tidak disarankan di Ubud. Lantaran jalan di Ubud yang terbilang sempit dan macet pada musim liburan. Dengan kendaraan roda dua, kamu dapat menjelajah sampai pelosok Ubud yang asri.
Terletak dekat Pasar Seni Ubud, kamu bisa berjalan kaki selama kurang lebih 10 menit menuju Jalan Raya Ubud dan menelusuri jalanan kecil dekat Hotel Ibah untuk sampai ke Campuhan Ridge Walk.
Di sana, kamu bisa memulai hari pertamamu dengan berolahraga di trek jogging sepanjang dua kilometer tersebut.
Baca juga: Menyusuri Jalan Setapak di Bukit Campuhan Ubud
Tentunya jogging di Campuhan Ridge Walk akan lebih menyenangkan. Sebab kamu disuguhi pemandangan indah dan udara segar di perbukitan Campuhan.
Tidak hanya lembah, trek jogging ini juga menawarkan pemandangan rumput hijau dan sungai yang berada tepat di pinggir jalan setapak ini.
Jika kamu ke Ubud, kamu dapat mengunjungi undakan sawah Tegalalang. Pemandangan sawah berundak Tegalalang terkenal memiliki keindahan panorama.
Selain itu, udaranya juga masih segar sehingga kamu bisa relaksasi dengan tenang sembari melihat sawah terasering khas Tegalalang.
Undakan sawah ini terletak di Kabupaten Gianyar dan berjarak sekitar 20 menit jika ditempuh menggunakan sepeda motor dari pusat Ubud. Pemandangan yang ditawarkan tentunya sangat cocok untuk diunggah di Instagram.
Harga tiket masuk sekitar Rp 10.000 per orang.
Seperti namanya, Monkey Forest hutan di Ubud ini dipenuhi dengan kera-kera yang lincah dan jinak. Meskipun dijadikan sebagai tempat wisata, namun keasrian hutan ini masih sangat terjaga.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sini tidak membuat para kera takut dan bersembunyi. Dengan begitu, kamu bisa berinteraksi langsung dengan mereka.
Kamu juga bisa melihat beberapa kera yang bergelantungan dan mengumpat di balik pepohonan yang masih rimbun.
Baca juga: Monkey Forest Ubud, Wisata Bali Bersama Monyet Selfie yang Viral
Tidak hanya itu, Ubud Monkey Forest juga memiliki tiga pura yang dapat dikunjungi untuk melihat bagaimana bentuk Pura Dalem Agung Padangtegal, Pura Beji, dan Pura Prajapati.
Ubud Monjey Forest yang terletak di desa Padangtegal memiliki sekitar 749 ekor kera dan 186 jenis pepohonan. Untuk mengunjunginya, harga tiket yang ditawarkan adalah Rp 80.000 untuk orang dewasa, dan Rp 60.000 untuk anak berusia 3 – 12 tahun.
Sebelum mengunjungi Ubud Monkey Forest, jangan lupa untuk menitipkan tas atau botol plastik ke Ticket Counter dan menjaga perilaku.
Di hari pertama, kamu menghabiskan waktu pagi dengan jogging di Campuhan Ridge Walk. Nah, di hari kedua kamu bisa memulai hari dengan melihat matahari terbit.
Meski Gunung Batur masuk ke wilayah Kintamani dan memakan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit dari Ubud, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mengunjungi gunung tersebut demi melihat matahari terbit.
Kamu bisa mengikuti tur Gunung Batur setempat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendakian tersebut.
Namun, kamu harus sudah bangun dari pukul 02.00 Wita agar bisa melihat matahari terbit. Selain itu, kamu juga harus menyiapkan stamina agar tidak mudah lelah.
Seusai melihat matahari terbit di Gunung Batur, kamu bisa relaksasi di Danau Batur untuk menikmati air dan udara dingin yang segar.
Pemandangan yang disajikan pun tidak kalah indahnya dari apa yang kamu lihat di puncak Gunung Batur.
Terletak sekitar 15 menit dari kawasan Gunung Batur, kamu bisa mengunjunginya dengan menggunakan motor. Harga yang kamu harus bayarkan juga hanya untuk biaya parkir saja sebesar Rp 5.000.
Di sini, kamu bisa melakukan berbagai macam kegiatan mulai dari memancing, melakukan wisata kuliner, hingga menikmati kolam air panasnya.
Pura Tirta Empul terkenal menjadi tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Gianyar karena arsitekturnya yang indah.
Untuk mengunjunginya, kamu akan memakan waktu tempuh kurang lebih 40 menit dengan menggunakan sepeda motor dari Danau Batur dan menuju Desa Manukaya.
Sesampainya di Pura Tirta Empul, kamu akan melihat terdapat beberapa pura dan juga mata air di dalamnya.
Baca juga: Tirta Empul, Obyek Wisata Terfavorit di Gianyar
Tidak hanya itu, kamu juga akan disuguhi 30 pancuran mata air yang bisa kamu jadikan sebagai tempat untuk berfoto. Umat Hindu Bali juga percaya air pancuran tersebut sebagai sarana pembersihan jiwa.
Namun sebelum masuk, kamu harus memakai kain yang telah disediakan oleh pengurus tempat wisata tersebut dan mengikuti peraturan yang ada. Sebab, Pura Tirta Empul merupakan tempat bersembahyang bagi para umat Hindu di sana.
Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini saat Liburan ke Monkey Forest Ubud
Hari terakhir sudah tiba. Untuk menghabiskan waktu pagi, kamu bisa melakukan perjalanan yang lebih santai dibandingkan di hari pertama dan kedua.
Air terjung Tegenungan terletak di Desa Kemenuh. Untuk menuju ke sana, kamu bisa menggunakan motor dan menempuh waktu sekitar 25 menit.
Sesampainya di sana, kamu akan disabut dengan suasana yang sejuk dan aliran air yang akan membuatmu merasa tenang. Harga tiket untuk masuk ke sana adalah Rp 10.000 untuk orang dewasa, dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
Tidak hanya air terjun, kamu juga bisa melihat pemandangan hijau dari pepohonan asri yang mengelilingi air terjun tersebut.
Akan tetapi, kamu harus melewati puluhan anak tangga dan tepi Sungai Petanu terlebih dahulu sebelum sampai ke air terjun. Walaupun terdengar melelahkan, namun pemandangan sepanjang perjalanan akan membuatmu lupa dari rasa lelahmu.
Setelah menikmati keindahan alam Tegenungan, kamu bisa langsung menuju Pura Goa Gajah yang terletak di Desa Bedulu. Dari Desa Kemenuh, kamu hanya akan menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit menggunakan motor untuk menuju ke sini.
Pura Goa Gajah merupakan salah satu pura tertua di Bali dengan arsitektur yang berbeda dari pura lain. Sebab, kamu tidak akan melihat bangunan pura seperti candi melainkan sebuah goa.
Sama seperti Pura Tirta Empul, meskipun para wisatawan dapat berkunjung, akan tetapi mereka harus mematuhi peraturan yang ada.
Pasalnya, bagian utara Pura Goa Gajah merupakan tempat peribadahan umat Hindu. Sementara bagian selatannya dijadikan tempat peribadahan umat Buddha.
Harga tiket masuk ke Pura Goa Gajah adalah Rp 15.000 per orang.
Seusai berkunjung ke tempat-tempat yang berlokasi cukup jauh dari Ubud, kini saatnya kamu ke Pura Taman Saraswati yang terletak hanya dua menit berjalan kaki dari pusat kota Ubud.
Namun kamu harus menempuh waktu sekitar 19 menit menggunakan motor dari Pura Goa Gajah.
Pura Taman Saraswati memiliki eksterior yang indah. Sebab, terdapat dua buah kolam yang dibelah jalan setapak. Jalanan ini tentu bisa kamu jadikan sebagai spot foto dengan bangunan pura berada di belakang.
Baca juga: Tips Liburan Akhir Tahun Murah di Bali, Nonton Kembang Api Gratis
Sama seperti Pura Tirta Empul dan Pura Goa Gajah, kamu harus menaati peraturan yang ada di Pura Taman Saraswati karena pura digunakan oleh umat Hindu untuk bersembahyang.
Di sini, kamu tidak hanya disuguhi pemandangan pura yang indah. Kamu juga bisa melihat pentas tarian kecak yang biasa diselenggarakan setiap Selasa dan Kamis dari pukul 19:30 Wita dengan harga tiket Rp 75.000 per orang.
Berjarak tiga menit berjalan kaki dari Pura Taman Saraswati, kamu bisa langsung ke Pasar Seni Ubud untuk membeli oleh-oleh.
Di sana, kamu dapat melihat berbagai macam suvenir yang ditawarkan. Mulai dari kerajinan khas Bali, hingga baju pantai. Bahkan, kamu juga bisa membeli karya lukis dan patung.
Untuk harga yang ditawarkan tentu berbeda-beda. Maka dari itu, kamu harus pintar menawar demi mendapatkan harga yang cocok.
Baca juga: 5 Pantai di Bali Cocok untuk Merayakan Tahun Baru