Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Kobra

Kompas.com - 06/01/2020, 15:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan ular kobra di perumahan-perumahan beberapa waktu lalu membuat geger warga. Pasalnya, ular kobra termasuk salah satu hewan mematikan.

Pada Kamis (2/1/2020), misalnya, sebanyak 23 ekor anak ular kobra dievakuasi Tim SAR Elpeje di Ngawi, Jawa Timur. Kendati panjang anak ular kobra sekitar 30 cm, tetap saja berbahaya dan perlu ditangani dengan baik.

Apalagi jika sampai terkena bisa ular kobra, perlu penanganan intensif agar tak membahayakan nyawa.

Oleh karena itu, pengetahuan cara pertolongan pertama saaat digigit ular kobra sebelum mengunjungi rumah sakit adalah hal penting.

Baca juga: Saat Traveling Bertemu Ular Kobra? Lakukan Hal Ini

Kompas.com bertanya langsung ke perawat satwa reptil Eka Siwi. Menurutnya, pertolongan pertama bisa menggunakan dua bongkah balok kayu atau papan dan seutas tali yang kuat.

Cara ini berbeda dengan metode lampau di mana menangani gigitan ular berbisa dengan menghisap bekas gigitan ular, menyobek, dan mengikat di sekitar area bekas gigitan. Seharusnya, cara tersebut tidak dilakukan.

"Terkadang kalau sedang sikat gigi, gusi mungkin akan berdarah (dan ada luka terbuka di gusi). Jika menghisap bisa kobra ke dalam mulut, itu sama saja seperti kita memindahkan bisa kobra dari korban ke mulut kita," kata Eka saat ditemui Kompas.com di Museum Komodo dan Taman Reptilia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Sementara untuk teknik menyobek luka gigitan, hal tersebut justru kian membuat parah luka dan menyebabkan infeksi. Menurut Eka, akibat infeksi itu adalah luka yang sulit disembuhkan.

Baca juga: Berhasil Menangkap Ular Sanca? Serahkan ke Kebun Binatang Ragunan

Sementara untuk teknik mengikat, kendati ikatan di sekitar area gigitan ular kobra diperkirakan dapat menghentikan penyebaran bisa, hal tersebut sebenarnya tidak demikian.

Pasalnya, tubuh pada dasarnya tetap dapat menyerap bisa ular. Selain itu, bagian tubuh yang terkena gigitan justru membusuk dan mengharuskan seseorang untuk melakukan amputasi.

Maka dari itu, teknik pencegahan efektif agar bisa ular kobra tidak menyebar adalah dengan melakukan imobilisasi. Jika bagian tubuh yang digigit jari, perlu pembidaian dari ujung jari hingga bahu.

"Dibidai seperti orang patah tulang. Gunakan papan atau kayu untuk membidai dari ujung jari hingga bahu, kemudian ikat dengan tali. (Hal ini dilakukan) agar menjaga tangan tidak bergerak. Tidak boleh ada gerakan sama sekali," kata Eka.

"Bisa ular akan cepat menyebar jika bagian tubuh yang digigit banyak bergerak. Pastikan juga posisi tangan tidak melebihi posisi jantung, dan pastikan korban tidak terlalu panik agar penyebaran bisa tidak cepat," lanjutnya.

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Bertemu Ular Saat Naik Gunung

Tingkatan bisa ular

Sementara itu, Kasi Koleksi dan Perawatan Satwa Museum Komodo dan Taman Reptilia Erik Hendrayana mengatakan, beberapa ular memiliki tingkat bisa menengah dan tingkatan bisa tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com