Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Bahari, Harapan Baru Pulau-pulau Kecil di Indonesia

Kompas.com - 07/01/2020, 17:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Potensi wisata Indonesia bukan saja dari tempat-tempat yang sudah terbangun dan maju, juga pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh Nusantara.

Pulau-pulau kecil di Indonesia menyimpan banyak potensi wisata yang bisa maju jika digarap secara serius. Hal ini diamini oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Aryo Hanggono mengungkapkan, salah satu bentuk program pengembangan yang dilakukan KKP adalah Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari).

Program baru ini disebut sebagai bentuk riil dalam pengembangan pulau-pulau kecil di Indonesia, terutama dari sektor ekonomi pesisir yang di dalamnya juga didukung wisata.

Baca juga: Wisata Flores, 9 Pantai Tersembunyi di Pesisir Selatan Manggarai Timur

Desa Wisata Bahari, menurut KKP, merupakan model pengembangan di dalam dan luar kawasan konservasi. Khusus di dalam kawasan, ada potensi wisata besar.

Saat ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Taman Nasional dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN), KKP mengelola 10 kawasan, yaitu Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau; Taman Wisata Perairan Pulau Pieh, Provinsi Sumatera Barat.

Lalu Taman Wisata Perairan Kepulauan Kapoposang, Provinsi Sulawesi Selatan; Taman Wisata Perairan Gili Matra, Provinsi Nusa Tenggara Barat; Taman Wisata Perairan Laut Banda, Provinsi Maluku; Taman Wisata Perairan Kepulauan Padaido, Provinsi Papua.

Kemudian, Taman Nasional Perairan Laut Sawu, Provinsi Nusa Tenggara Timur; Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo Sebelah Barat, Provinsi Papua Barat; Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dan Suaka Alam Perairan Kepulauan Aru Bagian Tenggara, Provinsi Maluku.

Baca juga: Anambas, Inilah Saingannya Raja Ampat

Wisatawan menikmati pemandangan gugusan pulau karst dari Bukit Piaynemo, Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Senin (31/11/2016).KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Wisatawan menikmati pemandangan gugusan pulau karst dari Bukit Piaynemo, Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Senin (31/11/2016).
Dari 10 kawasan tersebut, dalam kaitannya dengan Desa Wisata Bahari, KKP tak sekadar memberikan bantuan seperti kapal transportasi atau bersih-bersih pantai, juga penataan ulang desa.

Penataan ulang dilakukan demi mendongkrak ekonomi wilayah pesisir. Pasalnya, menurut Aryo, potensi sektor tersebut, menurut data dari Kadin tahun 2015 sekitar Rp 670 triliun.

"Nah, kenapa kita tidak mendorong (ekonomi pesisir) ini," kata Aryo saat ditemui Kompas.com di KKP, Jakarta, Selasa (7/1/2019).

Salah satu langkah dari Desa Wisata Bahari adalah penataan ulang kampung yang disebut Aryo sebagai bedah kampung.

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Menurutnya, bedah kampung tidak sekadar merombak desa, juga menambahkan ruang kuliner makanan lokal dan penambahan fasilitas wisata lainnya.

Kemudian, perombakan kampung di wilayah pesisir ini juga meliputi pembenahan infrastruktur jalan, sehingga akses menuju tempat wisata di sana lebih mudah.

Kemudian, air juga akan lebih dijernihkan, dan pembenahan pengelolaan sampah, sehingga masyarakat setempat dan wisatawan merasa nyaman.

Meski beberapa kampung di wilayah pesisir akan mengalami perombakan melalui "bedah kampung", Aryo memastikan tak menghilangkan tradisi dan keunikan daerah tersebut.

Baca juga: 4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

"(Sebab), kalau wilayah pesisir didiamkan, mereka tidak akan maju," kata Aryo.

Aryo menambahkan, setiap daerah program Desa Wisata Bahari perlu memiliki tambahan tempat atau atraksi wisata. Hal itu demi menarik perhatian berinvestasi di daerah tersebut.

Salah satu atraksi buatan yang sudah diusulkan untuk segera dimulai proses pembuatannya adalah taman terumbu karang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com