Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergi ke Pasar Atom Surabaya, Cicipi 5 Kuliner Legendaris Ini

Kompas.com - 10/02/2020, 14:55 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Pasar Atom, sebuah pusat perbelanjaan yang ikonik di Surabaya. Bahkan ada penyataan jika belum ke Pasar Atom maka belum ke Surabaya namanya.

Selain menjadi pusat perbelanjaan, pasar yang terletak di bagian utara Surabaya ini merupakan salah satu destinasi kuliner favorit di kota pahlawan.

Baca juga: Itinerary Weekend Hemat di Surabaya, 2 Hari 1 Malam Jelajah Heritage

Makanan yang beragam menjadi alasan mengapa Pasar Atom menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat Surabaya. Ini beberapa rekomendasi makanan yang ada di Pasar Atom:

1. Nasi cumi

Arek-arek Suroboyo biasanya tidak asing dengan nasi cumi satu ini. Nasi Cumi Pasar Arom, terletak di Jalan Waspada Nomor 2-4, Bongkaran, Pabean Cantian. Lebih tepatnya Nasi Cumi Pasar Atom terletak di sebelah gedung lama Pasar Atom.

Baca juga: 6 Makanan Legendaris di Surabaya, Cocok untuk yang Lapar Tengah Malam

Nasi cumi yang dijajakan dalam sebuah warung sederhana ini melayani pengunjunganya selama 24 jam, yang menjadi andalan pastinya lauk cumi.

Cumi dimasak dengan tinta cumi itu sendiri, bercitarasa gurih manis. Dilengkapi dengan empal, paru, usus sapi. Serta tidak ketinggalan peyek udang yang siap bikin ketagihan.

Hidangan satu ini juga di lengkapi sambal uleknya, rasanya tidak begitu pedas namun sedikit asin. Mie dengan bumbu yang tidak begitu kuat, juga dihadirkan dalam satu piring nasi cumi.

Nasi cumi juga dilengkapi dengan tahu dan telur sambel goreng, sehingga rasanya kian mantap. Pengunjung hanya perlu membayar Rp 33.000 untuk menikmati satu porsi dari Nasi Cumi Pasar Atom komplet.

2. Cakue

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

terimakasih kak @cureniawan sudah mampir & fotonya bagus bangett!! ???? #cakuepeneleh #Repost @cureniawan with @get_repost ??? Kemarin jalan2 ke @pasaratom nyempetin njajan @cakue.peneleh the legend! Kata yang jual, pertama jualan dulu di jalan peneleh tahun 1988, so namanya Cakue Peneleh. - Paling enak memang Cakue Ayam Udang! Cakue yang dipotong dikasih topping ayam udang. Paling enak langsung dimakan. Kalo take away saranku di microwave 3 menit dulu biar renyah lagi. ----- ???? ????5K, ????????6K ???? Pasar Atom Lt. Dasar, tahap 3. ????? ????3K, ????5K ???? cash ? 09.00 – 17.00 WIB ----- #Cureniawan #CakuePeneleh #CakueUdang #Cakue #Udang #ayam #Peneleh #kulinersby #kulinersurabaya #surabaya #foodblogger #food #review #kuliner #indonesia #sony #sonya6000 #50mm

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cakue Peneleh (@cakue.peneleh) pada 21 Jan 2019 jam 3:45 PST

Cakue Peneleh, sudah menjajakan cakue di Surabaya sejak tahun 1988. Sejak 31 tahun ini, Cakue peneleh menawarkan kue cakue polos pada umumnya. Jajanan legendaris ini bisa di temukan di Pasar Atom gedung lama.

Baca juga: 7 Jajanan Terkenal di Surabaya, Bisa Jadi Oleh-oleh

Cakue Peneleh berada di Jl. Bunguran No. 45, Bongkaran, Surabaya. Tepatnya berada di Pasar Ato Lama Tahap III, lantai I. Kedai sederhana yang selalu ramai pengunjung itu mulai buka pukul 09:00 hingga 17:00 WIB.

Jika menuju ke Cakue Peneleh jangan lupa cicipi cakue udangnya.

Cakue udang terdiri dari cakue polos yang ditengahnya diberi adonan udan dan sedikit potongan sayur-sayuran. Kemudian dihidangkan dengan saus tomat asam manis.

Di sini kamu juga bisa menemukan kudapan legendaris lainnya. Seperti roti goreng, ote-ote, kompiang, kacang kuah dan masih banyak lagi.

Satu buah cakwe original dipatok Rp 5.000. Sementara yang rasa udang dibanderol Rp 6.000.

3. Lontong Mie Ny. Marlia

Sesuai namanya, makanan khas Surabaya ini terdiri dari lontong dan mi. Namun di samping itu hidangan satu ini juga dihadirkan dengan kuah yang segar, sedikit asam dan gurih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com