Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Optimis, Wisman yang Datang Bukan dari China Saja

Kompas.com - 14/02/2020, 07:33 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona memberikan dampak terhadap industri pariwisata di Indonesia, termasuk Bali. Hal ini tak lepas karena penurunan kunjungan wisatawan mancangera (wisman) China.

Namun, Bali, sebagai salah satu destinasi favorit, masih diminati oleh wisman negara lain., sehingga tak begitu berdampak karena penurunan wisman China.

"Wisatawan yang datang ke Bali kan tidak cuma dari China saja. Banyak dari Inggris, Perancis, Belgia, Amerika, Kanada, Australia apa lagi. Ada juga India. Banyak kunjungannya," Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Bali Bukan Kota Mati, Masih Tetap Ramai Wisatawan Mancanegara

Astawa mengatakan, Australia menduduki peringkat pertama pada daftar wisman yang kerap berkunjung ke Bali. Kemudian disusul Eropa yang terdiri dari beberapa negara.

"Kalau (Eropa) dipecah, ada wisatawan Inggris, Perancis, dan Belgia juga senang ke Bali," katanya.

Kunjungan wisman dari Kanada, Belgia, Jepang dan Korea Selatan ke Bali juga dilaporkan Astawa mengalami peningkatan.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wisatawan China di Bali Pilih Perpanjang Izin Tinggal

Ke depan, pihaknya juga menyasar Eropa untuk menarik wisman ke Bali. Kemudian disusul Amerika Serikat dan Timur Tengah.

"Kalau Australia kan itu sudah traditional market ya. Dari segi jarak mereka memang lebih dekat ke Bali," ujar Astawa.

Wisman negara lain menghabiskan waktu paling lama di Bali

Pantai Kelingking di Nusa Penida, Bali. Dok. Shutterstock Pantai Kelingking di Nusa Penida, Bali.
Optimistis Bali bisa bertahan di tengah wabah virus corona juga dapat dilihat dari data lamanya kunjungan wisman.

Menurut Astawa, wisman China di Bali jauh lebih sebentar dibandingkan wisman negara lain. Rata-rata wisman China mengabiskan waktu selama 5 hari 4 malam.

Sementara wisman dari beberapa negara lain menghabiskan waktu paling cepat dua minggu, dan paling lama dua hingga tiga bulan di Bali.

Baca juga: Apa Itu Arak, Minuman Beralkohol Khas Bali yang Kini Legal?

Lama kunjungan wisman ini bisa memberikan dampak pada banyaknya spending uang yang dihabiskan.

"Paling banyak dari Eropa seperti Perancis, Inggris, Belanda, Belgia, Italia. Dari Amerika, Kanada, Jepang, Korea. Tapi yang paling banyak untuk tinggal lama di Bali itu dari Eropa. Umumnya wisatawan Eropa yang sampai dua bulan di Bali," kata Astawa.

Lama kunjungan tersebut didasarkan pada musim negara asal para wisman tersebut. Biasanya saat berkunjung ke Bali, beberapa negara asal wisman tengah mengalami musim dingin.

Baca juga: Promosikan Minuman Khas Bali, Gubernur Adakan Festival Arak

Oleh karena itu, mereka sengaja pergi ke Bali untuk mencari udara panas.

Terlebih lagi wisman Eropa yang sudah berumur tua. Astawa mengatakan, mereka banyak menghabiskan waktu berlibur di Sanur hingga tiga bulan.

Wisatawan nusantara (wisnus)

Selain wisman, Astawa juga meminta bantuan pemerintah pusat untuk meningkatkan wisnus untuk datang ke Bali. Sebab, wisnus juga penting bagi pariwisata Bali.

Namun, diakui harga tiket penerbangan domestik yang mahal kerap kali jadi masalah.

"Tidak mungkin dia pergi sendiri tanpa mengajak keluarganya. Kalau gitu berarti kan berat di tiket," kata Astawa.

Baca juga: Valentine di Bali, Promo Dinner Romantis di Resor Kawasan Ubud

Astawa menambahkan, dalam situasi seperti ini, ada baiknya beberapa maskapai memiliki kebijakan terkait pemberian diskon tiket pesawat bagi masyarakat Indonesia yang ingin berlibur ke Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com