Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Hoaks Virus Corona di Singapura, Buat Masyarakat dan Turis Panik

Kompas.com - 18/02/2020, 18:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Gardens by the Bay di Singapore.
visitsingapore.com Gardens by the Bay di Singapore.

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu dampak dari adanya wabah virus corona adalah menyebarnya hoaks (hoax) atau berita bohong.

Banyak hoaks seputar kondisi Singapura pasca status oranye yang jadi tantangan tersendiri bagi Singapore Tourism Board (STB) yang harus mereka hadapi.

Status oranye tersebut artinya penyebaran wabah virus sangat serius dan berdampak luas pada kesehatan publik.

“Apalagi dari Whatsapp banyak sekali mengatakan sekolah-sekolah ditutup, situasi panik, orang takut ke supermarket dan bandara sepi tidak ada orang. Itu tidak benar,” jelas Area Director STB untuk Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam ketika ditemui Kompas.com pada Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Imbas Virus Corona, Singapura Kehilangan 20.000 Wisatawan Setiap Hari

Isi supermarket Singapura sempat diborong oleh masyarakat setempat setelah status wabah virus corona di Singapura berubah menjadi oranye.

"Kondisi supermarket sampai kehabisan sembako itu terjadi hanya dua hari pasca diumumkan status berubah jadi oranye. Namun kondisi langsung berbalik setelah perdana menteri menjamin kondisi tetap aman," kata Executive Director Singapore Tourism Board South East Asia International Group, John Gregory Conceicao. 

Saat ini John menyatakan kondisi Singapura kondusif dan aman bagi wisatawan yang ingin berlibur. Logistik makanan di Singapura juga tercukupi.

Namun Firhan tak memungkiri, hoaks memengaruhi masyarakat Singapura dan wisatawan yang berniat akan datang ke Singapura.

Hal itu sudah berdampak cukup signifikan pada jumlah wisatawan internasional pasca virus corona melanda Singapura.

“Rasa takut masyarakat juga jadi tantangan. Mereka tunda rencana perjalanan karena ketakutan yang tidak wajar. Sebenarnya kalau mereka tetap pergi ya situasinya masih baik-baik saja.”

Baca juga: Singapura Prediksi Penurunan Wisatawan hingga 30 Persen akibat Virus Corona

Penanggulangan hoaks di Singapura

Untuk menanggulangi hal ini, STB mengaku terus berusaha menangkal arus informasi bohong yang beredar. Menurut Firhan, pihaknya berusaha mengoreksi media yang menyebarkan berita bohong.

“Kalau dari Whatsapp tidak bisa dikontrol ya, tapi kalau dari laporan di media di mana STB bisa cegah, pasti kami berikan koreksi. Informasi publik sangat penting,” ujar Firhan.

Menurutnya, jika dibiarkan terus maka kondisi ini akan semakin parah dan memberikan efek yang sangat signifikan. Hingga kini, kerugian dan penurunan jumlah wisatawan internasional Singapura terus menurun.

Baca juga: Wabah Virus Corona di Singapura, Kontak dan Informasi Penting bagi Wisatawan Indonesia

Selain mengatasi tantangan berita bohong dan kepanikan masyarakat, STB juga mengatakan pemerintah Singapura telah melakukan berbagai upaya terkait keamanan dan kenyamanan baik warganya maupun turis yang berlibur di sana.

Menurut Firhan, wisatawan tidak memiliki alasan untuk panik dan batal berlibur ke Singapura.

Ia menyarankan para wisatawan untuk selalu menjaga kebersihan diri sendiri. Termasuk mencuci tangan dan mengenakan masker serta terus mengecek kondisi tubuh.

“Selain itu juga ada contact tracing. Misalnya, orang yang kena corona akan dilacak siapa saja orang yang berinteraksi atau kontak dengan dia.”

“Setiap orang yang kontak sama mereka pasti akan di contact tracing dan diperiksa. Itu jadi salah satu cara kita untuk make sure tidak ada penyebaran lebih lagi,” tutup Firhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com