Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2020, 16:35 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Singapore Tourism Board (STB) memperkirakan terjadi penurunan dalam hal pergerakan wisatawan di semua entry point atau titik masuk Singapura akibat virus corona. STB memperkirakan terjadi penurunan hingga 20.000 wisatawan per hari.

Baca juga: Wabah Virus Corona di Singapura, Kontak dan Informasi Penting bagi Wisatawan Indonesia

“Setiap hari Singapura kehilangan (lost) sekitar 20.000 pengunjung (wisatawan asing). Setiap harinya kedatangan orang ke Singapura berkurang 20.000 orang. Itu dari semua entry point, berdasarkan situasi terkini (virus corona),” ujar Executive Director STB untuk South East Asia, John Gregory Conceicao pada Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Setiap entry point di Singapura telah dijaga ketat dan terdapat beberapa aksi yang dilakukan untuk mencegah orang dengan gejala khusus yang merujuk pada virus corona bisa masuk ke Singapura.

Menurut John, telah dilakukan pemeriksaan temperatur di setiap entry point. Bagi orang-orang yang memiliki demam, maka langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Selain itu, pemerintah Singapura juga telah menutup akses bagi warga negara China dan mereka yang bepergian ke China selama virus corona ini berlangsung.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Singapura Larang Kunjungan dari Pelancong China

“Singapura adalah negara yang sangat kecil. Singapura juga sangat padat, sering dilalui dan ditinggali oleh orang-orang dari berbagai negara. Maka dari itu perbatasan negara harus kami lindungi,” ujar John.

Wisata Gardens by the Bay, Singapura. SHUTTERSTOCK/MANJIK Wisata Gardens by the Bay, Singapura.

Jumlah penurunan pergerakan wisatawan di berbagai entry point ini mayoritas merupakan turis China.

Hal itu dinilai wajar karena sejak akhir Januari kemarin, pemerintah China telah menetapkan travel warning yang melarang warganya untuk pergi keluar dari China.

“Memang kebanyakan turis China karena mereka nomor satu jumlah wisatawan ke Singapura. Kedatangan turis dari China biasanya sekitar 20 persen dari jumlah total kedatangan internasional. Jadi dengan ada travel restriction itu, otomatis sudah menurun 20 persen,” jelas Area Director STB untuk Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam ketika ditemui Kompas.com pada Selasa (18/2/2020).

John dan Firhan belum bisa memprediksi berapa jumlah total turis global ke Singapura akan berkurang. Pasalnya, semua itu tergantung pada berapa lama situasi ini berlangsung.

Baca juga: Refund Tiket dan Tur Singapura Tidak Penuh meski Status Oranye, Kenapa?

Apalagi sekarang Singapura telah menetapkan tingkat oranye untuk kewaspadaan terhadap virus corona.

Hal itu juga diakui Firhan cukup berpengaruh pada menurunnya tingkat pergerakan wisatawan internasional di Singapura ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Pesona Pantai Kolo, Surga Bahari di Ujung Utara Kota Bima

Pesona Pantai Kolo, Surga Bahari di Ujung Utara Kota Bima

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com