PEMALANG, KOMPAS.com - Salai biasanya dibuat dengan bahan dasar pisang. Namun apa jadinya jika salai kali ini dibuat dari ikan bandeng.
Baca juga: Mencicipi Sate Bandeng, Kuliner Khas Banten
Olahan baru salai bandeng ini berada di Desa Blendung, Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dibawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rukun Makmur.
Rumah produksi salai bandeng ramai dengan para pekerja yang umumnya wanita paruh baya.
Ada yang bertugas menjemur ikan bandeng yang sudah dibumbui, membuang isi perut ikan hingga melakukan pengepakan salai bandeng.
Baca juga: Bandeng Kedai Panorama, Sambalnya Luar Biasa...
Direktur BUMDes Rukun Makmur Sardiyan mengatakan olahan bandeng ini awalnya dibuat untuk membantu meningkatkan hasil petani yang kerap menjual dalam bentuk mentah.
Biasanya petani bandeng hanya bisa pas-pasan antara modal dan biaya produksi sehingga Sardiyan mencari ide olahan bandeng.
Baca juga: Mempelajari Berbagai Macam Olahan Ikan Bandeng untuk Dijual
"Jadi kita membantu petani menambah penghasilan karena ada produk olahan yang bisa menambah nilai jual. Konsumen juga senang tidak hanya bandeng presto, kini ada salai bandeng," kata Sardiyan, Senin (9/3/2020).
Membuat olahan bandeng inipun tidaklah sulit hanya membutuhkan waktu 2 hari. Ikan bandeng yang diambil dari tambak para petani akan dikupas dan dicuci lalu dibumbui.
Bandeng kemudian dijemur selama satu hari. Setelah itu masuk mesin oven dengan suhu 350 drajat selama lebih kurang 30 menit.
"Kita kirim ke luar kota seperti Jawa Timur, Yogyakarta sampai Jakarta. Karena salai ini bisa bertahan selama 1 bulan tanpa disimpan di lemari es," lanjut Sardiyan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.