JAKARTA, KOMPAS.com – PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Boko berlakukan batasan kunjungan yang sudah efektif sejak Senin (16/3/2020) hingga 29 Maret 2020.
Baca juga: Gunung Bromo dan Semeru Tutup Sementara untuk Cegah Virus Corona
Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/3/2020), pembatasan kunjungan tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus corona ( Covid-19 ).
Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono, menuturkan bahwa pembatasan kunjungan tersebut diberlakukan untuk kunjungan umum, regular, sunrise/sunset, maupun Borobudur Manohara Package.
Baca juga: Paket Wisata Candi Borobudur Tahun 2020: Sarapan hingga Peduli Budaya
Untuk sementara waktu, pengunjung hanya dapat mengunjungi zona 2 dan 3 saja. Pembatasan juga sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah dengan menjalankan protokol area publik virus corona.
Baca juga: Paket Wisata Candi Ratu Boko Tahun 2020: Piknik hingga Outbond
Jika ditemukan suspect virus corona, seluruh kawasan akan ditutup sebagai tindakan pencegahan penyebaran.
“Kebijakan pembatasan kunjungan diambil supaya tidak ada kepanikan yang berlebihan sehingga kondisi pariwisata di Yogyakarta maupun Jawa Tengah tetap kondusif namun tetap siaga dan waspada,” kata Edy.
Selama pembatasan kunjungan, harga tiket masuk diturunkan. Pengelola hanya memberlakukan satu harga tiket masuk serta meniadakan tiket terusan.
Selanjutnya, PT TWC juga membentuk Satgas Pencegahan Penyebaran COVID-19 yang bertugas untuk melakukan tindakan preventif.
Beberapa tindakan tersebut antara lain melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kawasan wisata candi seperti toilet, musala, dan shelter yang biasa menjadi tempat berkumpul wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengapresiasi kebijakan pembatasan kunjungan tersebut.
Dia menuturkan bahwa penting bagi setiap asosiasi/pelaku industri pariwisata memberlakukan protokol kesehatan sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan.
“Prioritas Kemenparekraf/Baparekraf saat ini adalah melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh lapisan masyarakat,” kata Wishnutama.
“Untuk itu, perlu dukungan dan peran aktif setiap pemangku kepentingan. Termasuk asosiasi maupun pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.