Irwan mengatakan bahwa konsep tur virtual dari Pirtual Project terbilang cukup berbeda dari yang lain. Menurutnya, beberapa tur virtual hanya menggunakan gambar dan seolah-olah terlihat seperti kelas perkuliahan.
Ada juga yang hanya berpindah tempat dan menjelaskan satu per satu tentang foto-foto dari tempat wisata yang ditampilkan.
“Kita lebih menekankan experience. Mulai dari datang di bandara misalnya. Kita ajak ceritanya naik bis, jalan lewat Google Streetview. Lalu berhenti di rumah makan. Di situ ada virtual 360 derajat. Pemandangan apa saja yang ada di tempat makan itu,” kata Irwan.
“Kita kemas sedemikian rupa supaya experience ada di virtual traveler. Mereka jadi merasa seolah-olah berada di jalan menuju ke sana (tempat wisata),” lanjutnya.