Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2020, 22:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku desa wisata disarankan melakukan studi banding ke hotel-hotel.

Hal ini terkait penerapan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran pandemi Covid-19 sekaligus meraih kepercayaan turis.

Baca juga: Hadapi Booming Pariwisata, Desa Wisata Milik Masyarakat Perlu Dikembangkan

"Kalau menurut saya untuk teman-teman desa wisata mungkin yang pertama bisa melakukan studi banding dengan hotel-hotel terkait bagaimana SOP-SOP yang diterapkan dan mungkin beberapa poin pentingya bisa diimplementasikan oleh teman-teman di desa wisata," ujar VP Sales Marketing Loyalty Distribution Accorhotels Indonesia Malaysia Singapura, Adi Satria dalam diskusi daring di Jakarta pada Sabtu (9/5/2020) seperti dikutip dari Antara.

Langkah berikutnya menurut Adi adalah para pelaku pariwisata desa wisata harus konsisten dan pola pikirnya harus berubah dengan lebih rajin, teliti, dan bisa melihat apa saja yang dibutuhkan untuk menaikkan kepercayaan para turis karena aspek kepercayaan sangat penting bagi turis.

Desa Penglipuran yang berada di Bali masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia bersama tiga desa wisata di Indonesia lainnya.(Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf) Desa Penglipuran yang berada di Bali masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia bersama tiga desa wisata di Indonesia lainnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa setelah berhasil menaikkan kepercayaan turis,  langkah selanjutnya adalah membuat branding awareness terkait hal-hal apa saja yang sudah dilakukan serta diterapkan, aplikatif bagi produk mereka dan yang terpenting adalah konsistensi.

"Kalau sudah ada konsisten, brand identity dan meraih kepercayaan turis, mungkin itu menjadi salah satu basic yang bisa diterapkan oleh teman-teman di desa wisata," katanya.

Sebelumnya Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan bahwa jika ada destinasi super prioritas semestinya harus ada destinasi alternatif. Desa wisata, menurutnya, adalah destinasi alternatif yang menjadi penyangga dari destinasi prioritas tersebut.

Program desa wisata yang sedang bergaung di sejumlah daerah merupakan hal yang positif dan sangat potensial untuk dijadikan sebagai alternatif dari destinasi atau tujuan utama dari berbagai lokasi pariwisata Tanah Air.

Untuk itu, ujar dia, berbagai pihak termasuk pelaku usaha pariwisata hingga BUMN juga harus membantu terlaksananya desa wisata. (Aji Cakti/Budi Suyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Travel Tips
Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Sejumlah Pantai di Italia Batasi Jumlah Turis demi Menjaga Lingkungan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+