Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sediakan Meja Ban Karet sampai Rumah Kaca, Ini Cara Unik 8 Restoran di Dunia untuk Jaga Jarak

Kompas.com - 26/05/2020, 22:52 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Cara kita makan, di mana kita makan, dan apa yang kita makan mungkin akan berubah akibat adanya pandemi corona (Covid-19).

Para pemilik restoran akhirnya mencari banyak cara untuk kembali menawarkan pengalaman makan di luar dengan cara yang aman.

Baca juga: Restoran di Swedia Hanya Sediakan Satu Meja, Cara Mewah Makan Sendirian di Tengah Pandemi

Seperti dilansir dari Insider, ada pemilik restoran yang akhirnya menetapkan pemeriksaan suhu bagi para pengunjung atau menambahkan pembatas dari kaca.

Restoran-restoran ini melakukan hal-hal yang kreatif untuk tetap bisa berbisnis sambil tetap menjaga aturan physical distancing di restoran.

1. Rumah kaca

Mediamatic Eten, sebuah restoran di Amsterdam, Belanda menggunakan lima rumah kaca kecil sebagai cara mereka melayani pelanggan dan tetap menerapkan aturan physical distancing.

Disebut “serres separees” atau rumah kaca terpisah, kubikel ini memungkinkan pengunjung untuk bisa makan dengan pemandangan yang indah sambil tetap menjaga jarak satu sama lain.

Kubikel kaca di Mediamatic Eten ini hanya disarankan untuk orang-orang yang memang sudah tinggal bersama selama masa karantina pandemi corona iniWillem Velthoven for Mediamatic Amsterdam Kubikel kaca di Mediamatic Eten ini hanya disarankan untuk orang-orang yang memang sudah tinggal bersama selama masa karantina pandemi corona ini

Dilansir dari Lonely Planet, rumah kaca ini dilengkapi meja untuk dua orang dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tinggal bersama.

Tak itu saja, para pelayan juga menggunakan pelindung wajah dan menyajikan makanan menggunakan papan kayu untuk mencegah kontak langsung antara pegawai dan tamu.

2. Meja makan untuk satu orang

Sebuah restoran pop-up di Swedia bernama Bord for En atau Meja untuk Satu Orang dalam bahasa Swedia, hanya akan melayani satu orang saja setiap harinya.

Lokasinya ada di tengah padang rumput, dan makanan disajikan dengan menggunakan keranjang yang disalurkan lewat tali yang tersambung ke area dapur dari restoran tersebut.

Satu meja dan satu kursi disediakan untuk satu tamu yang makan di restoran Bord For En dalam rangka physical distancingFacebook.com/Bord for en Satu meja dan satu kursi disediakan untuk satu tamu yang makan di restoran Bord For En dalam rangka physical distancing

 

3. Meja ban karet

Restoran Fish Tales di Ocean City, Maryland, akan menggunakan ban karet besar sebagai meja ketika restoran kembali buka.

Meja ini memang dirancang untuk physical distancing. Ban karet ini berfungsi layaknya mobil bumper yang sering kamu temukan di pasar malam.

Ban ini akan tetap menjaga jarak aman antar pelanggan. Tandanya, adalah ketika ban karet saling bertubrukan satu sama lain.

“Konsep utamanya adalah membuat orang tersenyum dan memberikan harapan sambil melakukan hal yang menyenangkan,” kata pemilik restoran Donna Harman pada Insider.

4. Manekin dan boneka jadi tamu

The Inn at Little Washington di Washington, Virginia mendesain ulang restoran mereka karena aturan physical distancing. Mereka menempatkan banyak manekin di meja-meja kosong.

Patrick O’Connell, chef di sana, bekerja sama dengan perusahaan teater lokal untuk mendesain dan mendapatkan manekin tersebut.

Ketika restoran tersebut buka sekitar akhir bulan Mei 2020, para pelayan juga akan melayani tamu palsu dan tamu asli.

Selain The Inn, Five Dock Dining di Australia juga menerapkan hal yang sama. Mereka menggunakan papan kardus bergambar wajah manusia yang ditempatkan di tempat duduk kosong.

Restoran Maison Saigon di Bangkok, Thailand menggunakan boneka panda untuk menemani para tamu makan di sana.

5. Mahkota raksasa

Restoran Burger King di Jerman ini menggunakan mahkota raksasa sebagai penjaga jarak antar pengunjung.

Mahkota ini punya diameter sekitar 182 sentimeter yang akan membuat pengunjung selalu teringat akan aturan physical distancing.

“Mahkota do-it-yourself social distance adalah cara yang menyenangkan dan menarik untuk terus mengingatkan para tamu agar menderapkan aturan social distancing ketika mereka sedang menikmati makanan di restoran,” jelas perwakilan Burger King seperti mengutip Business Insider.

 

6. Topi pelampung kolam

Mirip dengan mahkota raksasa, Café &Konditorei Rothe kembali buka di Mecklenburg-Vorpommern, Jerman menggunakan pelampung kolam panjang untuk jadi topi pembatas jarak.

Para pengunjung harus menggunakan dua pelampung kolam panjang yang diikat menjadi bentuk T besar di kepala mereka. Hal itu dilakukan untuk jadi cara yang lucu dalam menghadapi aturan jaga jarak fisik ini.

Penggunaan pelampung kolam panjang berwarna warni di Cafe & Konditorei RotheDok. Facebook/Cafe & Konditorei Rothe Penggunaan pelampung kolam panjang berwarna warni di Cafe & Konditorei Rothe

7. Pembatas dari kaca dan plastik

Tujuan utama dari pembatas ini adalah untuk mencegah droplet yang berasal dari para pengunjung saling mengenai satu sama lain. Restoran di Akita, Jepang ini salah satu yang melakukan cara ini.

Tak hanya di Jepang, Penguin Eat Shabu, sebuah restoran hotpot di Thailand menggunakan pembatas plastik di meja untuk membatasi pelanggan satu sama lain.

8. Talang jadi saluran makanan

Sebuah kafe di Kiel, Jerman membangun sebuah saluran untuk makanan dan uang. Para barista di sana akan membuat kopi, menempatkannya di nampan, dan menurunkannya pada pelanggan lewat saluran tersebut.

Saluran ini dibangun sebagai cara mudah untuk mencegah pelanggan dan pegawai kafe untuk beinteraksi satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com