KOMPAS.com – Cara kita makan, di mana kita makan, dan apa yang kita makan mungkin akan berubah akibat adanya pandemi corona (Covid-19).
Para pemilik restoran akhirnya mencari banyak cara untuk kembali menawarkan pengalaman makan di luar dengan cara yang aman.
Baca juga: Restoran di Swedia Hanya Sediakan Satu Meja, Cara Mewah Makan Sendirian di Tengah Pandemi
Seperti dilansir dari Insider, ada pemilik restoran yang akhirnya menetapkan pemeriksaan suhu bagi para pengunjung atau menambahkan pembatas dari kaca.
Restoran-restoran ini melakukan hal-hal yang kreatif untuk tetap bisa berbisnis sambil tetap menjaga aturan physical distancing di restoran.
Mediamatic Eten, sebuah restoran di Amsterdam, Belanda menggunakan lima rumah kaca kecil sebagai cara mereka melayani pelanggan dan tetap menerapkan aturan physical distancing.
Disebut “serres separees” atau rumah kaca terpisah, kubikel ini memungkinkan pengunjung untuk bisa makan dengan pemandangan yang indah sambil tetap menjaga jarak satu sama lain.
Dilansir dari Lonely Planet, rumah kaca ini dilengkapi meja untuk dua orang dan hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang tinggal bersama.
Tak itu saja, para pelayan juga menggunakan pelindung wajah dan menyajikan makanan menggunakan papan kayu untuk mencegah kontak langsung antara pegawai dan tamu.
Sebuah restoran pop-up di Swedia bernama Bord for En atau Meja untuk Satu Orang dalam bahasa Swedia, hanya akan melayani satu orang saja setiap harinya.
Lokasinya ada di tengah padang rumput, dan makanan disajikan dengan menggunakan keranjang yang disalurkan lewat tali yang tersambung ke area dapur dari restoran tersebut.
ICYMI: Fish Tales in Ocean City is finding creative ways to keep their customers safe during the pandemic. On Saturday, the team here rolled out these new “social distancing tables,” and they’re hoping they’ll be allowed to make them available to customers soon. pic.twitter.com/HR3UzLHOxO
— Camila Fernández (@CamilaFNews) May 18, 2020
Restoran Fish Tales di Ocean City, Maryland, akan menggunakan ban karet besar sebagai meja ketika restoran kembali buka.
Meja ini memang dirancang untuk physical distancing. Ban karet ini berfungsi layaknya mobil bumper yang sering kamu temukan di pasar malam.
Ban ini akan tetap menjaga jarak aman antar pelanggan. Tandanya, adalah ketika ban karet saling bertubrukan satu sama lain.
“Konsep utamanya adalah membuat orang tersenyum dan memberikan harapan sambil melakukan hal yang menyenangkan,” kata pemilik restoran Donna Harman pada Insider.
The Inn at Little Washington di Washington, Virginia mendesain ulang restoran mereka karena aturan physical distancing. Mereka menempatkan banyak manekin di meja-meja kosong.
Patrick O’Connell, chef di sana, bekerja sama dengan perusahaan teater lokal untuk mendesain dan mendapatkan manekin tersebut.
Ketika restoran tersebut buka sekitar akhir bulan Mei 2020, para pelayan juga akan melayani tamu palsu dan tamu asli.
Selain The Inn, Five Dock Dining di Australia juga menerapkan hal yang sama. Mereka menggunakan papan kardus bergambar wajah manusia yang ditempatkan di tempat duduk kosong.
Restoran Maison Saigon di Bangkok, Thailand menggunakan boneka panda untuk menemani para tamu makan di sana.
Restoran Burger King di Jerman ini menggunakan mahkota raksasa sebagai penjaga jarak antar pengunjung.
Mahkota ini punya diameter sekitar 182 sentimeter yang akan membuat pengunjung selalu teringat akan aturan physical distancing.
“Mahkota do-it-yourself social distance adalah cara yang menyenangkan dan menarik untuk terus mengingatkan para tamu agar menderapkan aturan social distancing ketika mereka sedang menikmati makanan di restoran,” jelas perwakilan Burger King seperti mengutip Business Insider.
Mirip dengan mahkota raksasa, Café &Konditorei Rothe kembali buka di Mecklenburg-Vorpommern, Jerman menggunakan pelampung kolam panjang untuk jadi topi pembatas jarak.
Para pengunjung harus menggunakan dua pelampung kolam panjang yang diikat menjadi bentuk T besar di kepala mereka. Hal itu dilakukan untuk jadi cara yang lucu dalam menghadapi aturan jaga jarak fisik ini.
Tujuan utama dari pembatas ini adalah untuk mencegah droplet yang berasal dari para pengunjung saling mengenai satu sama lain. Restoran di Akita, Jepang ini salah satu yang melakukan cara ini.
Tak hanya di Jepang, Penguin Eat Shabu, sebuah restoran hotpot di Thailand menggunakan pembatas plastik di meja untuk membatasi pelanggan satu sama lain.
Sebuah kafe di Kiel, Jerman membangun sebuah saluran untuk makanan dan uang. Para barista di sana akan membuat kopi, menempatkannya di nampan, dan menurunkannya pada pelanggan lewat saluran tersebut.
Saluran ini dibangun sebagai cara mudah untuk mencegah pelanggan dan pegawai kafe untuk beinteraksi satu sama lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.