Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tumbler Starbucks Sering Diburu dan Dijadikan Koleksi

Kompas.com - 05/07/2020, 14:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

“Kalau bukan Designer Series biasanya lebih tipis. Kalau bawa air dingin atau panas, paling ketahanannya 3 – 4 jam,” ungkap Kiee.

“Terakhir saya beli yang Reserve, itu bisa tahan 12 jam. Bahkan 24 jam, es batunya masih bisa utuh di dalam. Sama tahan lama,” imbuhnya.

Sebagai souvenir

Berbeda dengan Kiee, Nanda Anisa Lubis mengatakan kepada Kompas.com, dirinya lebih senang mengoleksi edisi kota dan negara.

Hal ini dikarenakan berhubungan dengan hobinya yaitu melakukan perjalanan keliling Indonesia, serta ke beberapa negara di dunia. Menurutnya, membeli tumbler sama dengan membeli souvenir.

“Pertama kali beli kalau tidak salah yang Singapura. Kemudian saya traveling makin jauh, banyak tumbler yang kemudian dari negara-negara. Terutama Eropa karena kebanyakan ke sana,” ujar Nanda kepada Kompas.com.

Dia menuturkan, tumbler Starbucks terbilang unik. Terlebih yang memiliki nama negara dan kota. Setiap melakukan perjalanan, dia selalu membeli dua. Satu yang memiliki nama negara, satu yang memiliki nama kota.

Baca juga: 4 Menu Starbucks Ini Terinspirasi dari Kuliner Betawi, Sudah Coba?

Ilustrasi tumbler Starbucks.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tumbler Starbucks.

Selain sebagai souvenir, Nanda juga menuturkan, sekitar 30 tumbler yang dimiliki juga dapat dijadikan sebagai pengingat dirinya pernah berkunjung ke mana saja.

“Malah mungkin jarang beli souvenir seperti magnet kulkas atau yang lain, tapi justru tumbler Starbucks walaupun enggak semua negara bisa beli karena enggak setiap negara ada Starbucks,” tutur Nanda.

Sempat diketawai barista

Dalam perjalanannya mengoleksi tumbler, Nanda mengatakan, dirinya pernah memiliki pengalaman menarik saat berada di Stockholm.

“Saya pernah diketawain sama barista di Stockholm karena borong empat tumbler sekaligus,” kata Nanda.

Saat memborong tumbler, dia memeluk semuanya sambil mengantre karena keadaan gerai sedang ramai.

“Barista langsung ngakak pas saya sampai di depan kasir untuk membayar. Ngakak dulu lalu bilang “Wow!” Kalau yang antre hanya ngeliatin dengan muka bertanya-tanya,” ungkap Nanda.

Selain Stockholm, Nanda juga punya pengalaman tersendiri saat berkunjung ke Norwegia. Saat itu, dirinya sedang berjalan dengan ibunya.

Namun di tengah perjalanan untuk kembali ke penginapan, dia melihat gerai Starbucks dan langsung mampir ke sana.

“Ibu saya manyun karena saya sempat-sempatnya masuk ke kedai Starbucks untuk beli tumbler padahal ibu saya sudah lelah berjalan seharian,” tutur Nanda.

Baca juga: Starbucks Indonesia Pakai Sedotan Kertas Mulai Februari 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com