KOMPAS.com – Thailand tidak terburu-buru dalam membuka kembali perbatasan negaranya untuk wisatawan internasional seperti sejumlah negara di dunia.
Mengutip Traveldailymedia.com, Senin (17/8/2020), Deputy Governor of Tourism Authority of Thailand (TAT) menyatakan, negara tersebut mungkin akan tetap ditutup hingga akhir 2020.
Sebuah studi global menyatakan, empat dari lima (82 persen) orang Thailand yakin, negaranya siap membuka kembali pariwisata dan kegiatan rekreasi.
Baca juga: New Normal, Penari Tradisional di Thailand Pakai Penutup Wajah
Kendati demikian, Deputy Governor for International Marketing di TAT, Chattan Kunjara Na Ayudhya mencatat, tidak ada pembicaraan terkait jadwal pembukaan kembali Thailand.
“Tidak ada pembicaraan tentang jadwal untuk membuka kembali negara untuk perjalanan liburan masuk atau keluar selama pertemuan nasional Covid-19 mingguan,” kata Ayudhya.
Dia menambahkan, pemerintah sangat hati-hati untuk membuka kembali perbatasan negara.
“Saya tidak melihat sinyal dari pemerintah bahwa negara akan dibuka tahun ini. Hal tersebut memberi banyak beban pada industri pariwisata,” ujar Ayudhya.
Dia melanjutkan, periode natal yang biasanya adalah musim ramai kunjungan akan berada dalam bahaya. Sama halnya dengan Hari Raya Imlek pada Februari mendatang.
Diskusi soal koridor perjalanan
Terdapat pembicaraan terkait pembuatan koridor perjalanan dengan beberapa negara seperti Vietnam. Namun, hal ini tertunda lantaran negara tersebut mengalami gelomba kedua infeksi virus Covid-19.
Baca juga: Istana Raja Thailand Kembali Dibuka, Terapkan Protokol New Normal
Terlebih lagi, tingginya angka infeksi pada beberapa negara tetangga seperti Filipina dan Indonesia membuat Thailand cemas.
Sementara itu, daftar kelompok yang diizinkan untuk kembali ke Thailand di bawah langkah kesehatan yang ketat telah diperluas.
Sebelumnya, daftar tersebut hanya diperkenankan bagi diplomat dan pejabat PBB. Kini daftar diperluas termasuk pebisnis, investor yang memiliki perjanjian dengan pemerintah, kru film, pekerja migran, personel pameran, serta pemegang visa Thailand Elite.
Meski begitu, situasi “wait and see” Negeri Gajah Putih dapat memperlambat pulihnya sektor ekonomi karena Thailand bergantung pada industri pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.