KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menerangkan, daerahnya tengah mengembangkan pariwisata berbasis ekowisata tematik.
Pengembangan pariwisata ini akan dilakukan di enam kawasan pariwisata.
"Ke depan kita juga ingin memperkuat benchmarking pariwisata Kaltim ini dengan wisata alamnya yaitu berupa kebijakan pengembangan ekowisata," kata Sri dalam webinar Pengembangan Ekowisata Alam dan Primata di Bentang Alam Wehea-Kelay Kalimantan Timur, Rabu (23/9/2020).
Lanjutnya, ada enam kawasan yang tengah dikembangkan, terbagi dalam tiga Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP), dan tiga Kawasan Pengembangan Pariwisata Provinsi (KPPP).
Enam kawasan ini di antaranya KSPP 1 mencakup Derawan, Biduk-biduk dan sekitarnya akan dikembangkan ekowisata bahari dan hutan.
KSPP 2 mencakup Samarinda, Tenggarong, Tanjung Isuy dan sekitarnya dengan ekowisata bahari sungainya. KSPP 3 mencakup Sangkulirang, Mangkalihat dan sekitarnya dengan ekowisata karst.
"KPPP 1 ini terkait dengan Samboja, Penajam, Balikpapan, Paser dan sekitarnya itu kita kembangkan ekowisata hutan dan bahari. KPPP 2 itu Sengatta, Bontang dan sekitarnya ekowisata hutan dan bahari, dan terakhir KPPP 3 Ujoh Bilang, Long Bangun dan sekitarnya itu ekowisata bahari berbasis sungai," jelasnya.
Baca juga: Mau Tahu Asal Usul Nama Pulau Derawan? Ini Kisahnya...
Ia membeberkan alasan mengapa ekowisata di Kaltim menjadi begitu penting. Hal ini karena ia melihat potensi pariwisata di Kaltim yang bisa ditonjolkan adalah alamnya.
Guna mendukung keberlanjutan alam dan tanggung jawab terhadap alam, maka digunakanlah istilah ekowisata dalam pengembangan pariwisata Kaltim.
Lalu apa saja daya tarik wisata di enam kawasan pengembangan pariwisata tersebut? Berikut Kompas.com rangkum penjelasan Sri terkait daya tarik wisata di enam kawasan ini
KSPP 1 Derawan, Biduk-biduk dan sekitarnya
Kawasan wisata di daerah Derawan, Biduk-biduk dan sekitarnya memang terkenal dengan kekayaan alam baharinya.
Melihat potensi wisata ini, Sri mengatakan, pihaknya akan fokus mengembangkan pariwisata berkelanjutan atau ekowisata.
Baca juga: Berau Tak Hanya Derawan, Ada Teluk Alulu yang Juga Eksotis
Adapun daya tarik di KSPP yang mencakup wilayah Derawan, Biduk-biduk dan sekitarnya adalah wisata snorkeling, wisata selam, wisata memancing, wisata rekreasi pantai, wisata mangrove wisata lamun, wisata satwa laut, dan desa wisata bahari.
"Khusus untuk pemberdayaan masyarakat, desa wisata bahari ini juga potensial dikembangkan dan bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kelautan atau pun Kementerian Kelautan dan Perikanan," terangnya.
KSPP 2 Samarinda, Tenggarong, Tanjung Isuy dan sekitarnya
Kawasan ini memiliki basis dasar pariwisata yaitu ekowisata bahari sungai. Ada beragam macam aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sini di antaranya susur sungai atau danau, wisata memancing, wisata Pesut Mahakam, pengamatan burung, pengamatan satwa endemik Kalimantan yaitu Bekantan.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati eduwisata biodiversity Sungai Mahakam, berkunjung ke Desa Wisata Bahari berbasis sungai, Desa Wisata berbasis budaya, dan Desa Wisata berbasis agro.
Baca juga: 7 Tempat Makan di Samarinda yang Terkenal Lezat
"Sekarang desa-desa di tepian Sungai Mahakam sudah mulai aktif mengaktivasi kunjungan untuk datang ke desanya baik melalui dekorasi jembatan yang ada di sepanjang sungai Mahakam. Jembatan desa itu mulai dihias, misalnya ada juga kampung warna-warni," ujarnya.
Menurut Sri, dengan adanya kreativitas yang terlihat di sepanjang sungai Mahakam, menandai adanya animo yang baik dari masyarakat untuk membuka diri bahwa selain kampung nelayan, kampungnya juga bisa sebagai desa wisata.
Ia juga mengatakan, apabila ingin mempelajari soal ikan endemik di Sungai Mahakam bisa mengunjungi desa wisata Pela.
Masyarakat setempat sudah bekerja sama dengan Universitas Mulawarman untuk mengangkat keragaman sumber daya hayati Sungai Mahakam bisa memperkuat edukasi wisatawan.
KSPP 3 Karst Sangkulirang-Mangkalihat dan sekitarnya
Pada kawasan ini, wisatawan pencinta alam akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan Karst dan wisata gua.
Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Derawan, Snorkeling Bareng Whale Shark dan Ubur-ubur
Mengutip situs resmi Kabupaten Kutai Timur, kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat terkenal dengan pesona goa telapak tangan peninggalan tahun 10.000 SM. Goa ini telah menjadi situs bersejarah yang populer di mancanegara.
Jajaran gunung karst yang berbaris di sepanjang Kecamatan Sangkulirang hingga Sandaran, Kutai Timur juga bisa menjadi tempat olahraga yang memacu adrenalin, wisata pendidikan dan lokasi wisata alam.
Kawasan ini memiliki hamparan luas 2.145.301 hektare dari Kabupaten Berau hingga Kabupaten Kutai Timur.
KPPP 1 Samboja, Penajam, Balikpapan, Paser dan sekitarnya
Kawasan ini akan dikembangkan tiga ekowisata yaitu ekowisata hutan, bahari dan gua. Untuk ekowisata hutan, wisatawan bisa menikmati aktivitas wisata konservasi satwa endemik Kalimantan seperti melihat Orangutan, Beruang Madu, dan Bekantan.
Baca juga: Wisata Bukit Lawang Sumut, Lihat Orangutan hingga Masuk Goa Kelelawar
Selain itu, untuk ekowisata bahari, wisatawan bisa menikmati aktivitas wisata mangrove, wisata pantai, dan ke desa wisata bahari.
Untuk wilayah Paser akan didominasi oleh ekowisata gua. Wisatawan bisa mengunjungi beberapa goa yang populer di sana yaitu Goa Tengkorak, Goa Loyang, dan masih banyak lainnya.
KPPP 2 Sengatta, Bontang, dan sekitarnya
Wisatawan bisa menikmati aktivitas wisata yaitu ekowisata hutan dan ekowisata bahari. Untuk ekowisata hutan, wisatawan bisa melakukan aktivitas wisata hutan tropis, wisata satwa endemik Orangutan, pengamatan burung dan satwa liar.
Selain itu, wisatawan juga bisa berkunjung ke Desa Wisata berbasis hutan dan Desa Wisata bahari.
Sementara untuk ekowisata bahari, wisatawan bisa berwisata ke hutan mangrove, pantai, snorkeling dan diving atau menyelam.
"Paling terkenal di sini itu Taman Nasional Kutai. Bisa lihat orangutan juga di sana," ujarnya.
Ada satu desa wisata menarik di Bontang yang berada di tengah laut yaitu Melahing. Keunikannya, wisatawan bisa langsung melihat bintang laut tanpa harus diving.
Baca juga: 7 Makanan Khas dari Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
"Dari bawah jembatan, di air yang dangkal, itu banyak sekali ratusan bintang laut yang bisa dilihat dengan mata. Kemungkinan kandungan mineralnya sangat bagus sehingga bintang laut bertebaran," jelasnya.
KPPP 3 Ujoh Bilang, Long Bagun dan sekitarnya
Kawasan pengembangan ekowisata Kaltim ini akan dikembangkan ekowisata bahari berbasis sungai.
Menurut Sri, daerah ini begitu menantang dan sangat cocok bagi wisatawan yang suka tantangan.
"Karena ada banyak sekali jeram di wilayah ini," katanya.
Wisatawan bisa menikmati aktivitas wisata seperti susur sungai Mahakam atau River Adventure, bermain arung jeram, mengamati burung dan satwa liar hingga berkunjung ke desa wisata budaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.