Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kebugaran Berbasis Rempah, Apa Itu?

Kompas.com - 28/09/2020, 08:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebelum adanya penjajahan di Indonesia, rempah yang dibeli para saudagar Eropa dari pedagang Arab, China, India, dan pelaut Nusantara dimanfaatkan untuk banyak hal.

Hal itu diungkapkan Ketua Lembaga Pengembangan dan Penelitian Sosial Politik Universitas Indonesia Jajang Gunawijaya.

“Rempah untuk bumbu penyedap, campuran bahan makanan dan minuman, obat-obatan, dan penghangat tubuh, terutama di musim dingin,” kata dia.

Pernyataan itu Jajang sampaikan dalam International Forum On Spice Route 2020 bertajuk Celebrating Diversity and Intercultural Understanding Through Spice Route as One of the World’s Common Heritage, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Rempah Indonesia Pernah Jadi yang Termahal di Dunia, 1 Pon Pala Setara 7 Sapi

Dalam wisata kebugaran berbasis rempah, nantinya salah satu produk yang dapat dijual adalah ramuan rempah yang mampu menyehatkan tubuh.

“Rempah menyeimbangkan unsur-unsur dalam tubuh. Kalau unsur dalam tubuh seimbang, orang sehat. Tujuannya untuk mengembalikan keseimbangan tubuh supaya sehat, bugar, dan tahan penyakit,” ujar dia.

Jajang melanjutkan, wisata kebugaran merupakan pemeliharaan kesehatan secara holistik berbasis pada kebudayaan regional dan lokal.

Sebagai contoh, tradisi medis yang kerap ditemukan di seluruh kebudayaan di Indonesia adalah pemanfaatan rempah dalam ramuan dan pijat.

Ilustrasi rempah.SHUTTERSTOCK / Madlen Ilustrasi rempah.

“Kalau panas diimbangi dengan ramuan dingin, kalau dingin diimbangi dengan panas. Ini ada di rempah-rempah. Bawang merah untuk masuk angin, biji pala salah satunya untuk relaksasi di samping untuk bikin makanan lezat dan hilangin stres,” kata Jajang.

Selain dengan menyediakan berbagai ramuan berbasis rempah-rempah Nusantara, paket wisata kebugaran juga bisa menawarkan lulur dengan rempah sebagai bahan utama.

Dapat digabung dengan paket wisata lain

Kendati bisa dijadikan sebagai paket wisata sendiri, Jajang menyarankan wisata kebugaran berbasis rempah dapat dijual dengan paket lain yang juga memanfaatkan salah satu kekayaan Indonesia tersebut.

Adapun, paket lain yang dimaksud adalah paket wisata susur sejarah rempah melalui jalur laut yang akan melewati sejumlah rute untuk menapak tilas jalur rempah Nusantara.

Ilustrasi Alfonso de Albuqerque berusaha menaklukan wilayah penghasil rempah cengkih dan pala, Maluku UtaraDok. Webinar International Forum on Spice Route 2020 Ilustrasi Alfonso de Albuqerque berusaha menaklukan wilayah penghasil rempah cengkih dan pala, Maluku Utara

“Mengunjungi istana-istana kerajaan masa lalu dengan rute Morotai, Ambon, Buton, Makassar, atau sebaliknya,” kata Jajang.

Menurut dia, destinasi-destinasi tersebut dulunya adalah kerajaan pengekspor rempah dunia. Wisata kebugaran berbasis rempah bisa ada di kota-kota yang dituju.

Selain itu, wisata kebugaran berbasis rempah juga bisa diadakan selama perjalanan di atas kapal dengan menyediakan sejumlah praktik kebugaran, seperti lulur, ramuan rempah, pijat, terapi kaki, atau refleksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com