KOMPAS.com – Sebuah patung akan menyambut wisatawan saat berkunjung ke Museum Sasmitaloka Ahmad Yani di Jalan Lembang Nomor 67, RT 11, RW 7, Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Patung perunggu setinggi tiga meter yang berdiri tegap sambil mengenakan seragam Angkatan Darat (AD) itu merupakan karya seniman Soenarto Pr yang menggambarkan kegagahan Jenderal (Anumaerta) Ahmad Yani.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, Ini 3 Tempat Mengenang Kejadian G30S/PKI
Ahmad Yani merupakan salah satu korban G30S/PKI yang gugur di kediamannya sendiri oleh tujuh peluru dari senapan pasukan Tjakrabirawa saat Sang Pahlawan Revolusi tengah berganti pakaian dinas.
Dari tujuh peluru yang dilepaskan pasukan Tjakrabirawa pada 1 Oktober 1965 pukul 04:35 WIB itu, lima di antaranya meninggalkan lubang tembakan di sebuah pintu yang hingga saat ini masih bisa dilihat pengunjung museum.
Tempat tinggal Sang Jenderal
Sebelum dijadikan sebagai tempat yang menunjukkan memorabilia Ahmad Yani, bangunan tersebut merupakan tempat tinggal Sang Jenderal.
Memiliki cat berwarna putih, bekas kediaman Ahmad Yani terlihat seperti bangunan pada umumnya. Meski begitu, cerita yang disampaikan saksi bisu G30S/PKI tersebut dapat membuat hati pilu.
Pasalnya, bangunan tersebut dibiarkan sama seperti saat ditinggalkan oleh Ahmad Yani tanpa mengalami banyak perubahan. Barang-barang pribadi Sang Jenderal pun masih ada di sana.
Selama melangkahkan kaki di sana, pengunjung akan merasa seperti sedang berjalan melintasi portal waktu dan dibawa kembali ke masa saat Ahmad Yani masih hidup.
Baik kamar, kamar mandi, ruang tamu, maupun dapur, bahkan kompor hingga perabotan yang ada, semua barang milik keluarga Ahmad Yani tetap dipertahankan dan terus dirawat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan