Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Kampung Dukuh Yogyakarta Punya Irigasi Bersih Penuh Ikan Seperti di Jepang

Kompas.com - 26/11/2020, 16:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Banyak kampung di Yogyakarta mulai berbenah dengan menyediakan lokasi wisata alternatif bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Salah satunya dilakukan oleh warga Warga RT 69, RW 16, Kampung Dukuh, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta.

Para warga di Kampung Dukuh Yogyakarta bersusah payah mengubah saluran irigasi yang kotor menjadi lokasi perikanan.

Pantauan Kompas.com saluran irigasi di Kampung Dukuh sudah terisi ribuan berbagai jenis ikan, seperti Nila, Lele, Koi, Tombro.

Awal dibentuknya lokasi perikanan tersebut dikarenakan warga merasa risih lantaran banyak sampah dan bau tidak sedap di sekitar saluran irigasi.

Baca juga: 9 Tempat Wisata di Sekitar Pronosutan View Kulon Progo, Yogyakarta

Kampung Dukuh, YogyakartaKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Kampung Dukuh, Yogyakarta
Warga lalu mencoba mengajukan ke dinas terkait untuk mengambangkan saluran irigasi. Warga RT 69 lalu mengajak RT lainnya, yakni RT 62 untuk ikut mengembangkan saluran irigasi menjadi area perikanan.

Semula, pengembangan saluran tidak berjalan mulus. Pasalnya, saat itu masyarakat sekitar masih rendah kesadarannya dalam menerapkan gaya hidup bersih.

Namun secara perlahan masyarakat sekitar berubah dan peduli dengan lingkungan sekitarnya.

"Ini sudah mulai jadi lokasi wisata, sejak awal ingin tempat ini walaupun kecil bisa jadi tempat wisata atau percontohan untuk kampung lain," kata Sinta Dewi bendahara Mina Julantoro Asri, saat ditemui di lokasi, Kamis (26/11/2020).

Menariknya, kolam ikan tersebut justru menguntungkan, karena setiap dua bulan sekali ikan yang berjenis Nila dan Lele akan dipanen. 

"Panen biasanya sekitar 1,5 ton," kata dia.

Baca juga: Bregodo Jogo, Prajurit Keraton Yogyakarta Sejak Hamengkubowono I

Warga memberi makan ikan nila di Kampung Dukuh, Kota YogyakartaKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Warga memberi makan ikan nila di Kampung Dukuh, Kota Yogyakarta
Tempat wisata favorit

Sejak dibangun, wisata Yogyakarta ini kerap dikunjungi oleh warga Yogyakarta maupun luar kota.

Ditambah lagi dengan fenomena bersepeda sudah banyak pesepeda yang mampir ke kampung Dukuh untuk melihat kawasan perikanan ini.

"Paling jauh ada klub Pasuruan ke sini," ucap dia.

Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan Mina Julantoro sekarang ini sedang dikembangkan secara terpadu untuk bisa menjadi tempat wisata dengan pemandangan sungai yang masih asri dan natural.

"Saat ini sedang kita tambahi fasilitas-fasilitas agar potensi kampung bisa terangkat. Pengembangannya masih berlanjut untuk beberapa tahun ke depan," kata dia.

Baca juga: 14 Tempat Wisata di Yogyakarta Selain Kawasan Gunung Merapi

Kampung Dukuh YogyakartaKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Kampung Dukuh Yogyakarta
Lebih lanjut Heroe menjelaskan beberapa kampung di Kota Yogyakarta sudah mulai berbenah dengan berbagai macam cara.

Ada yang membangun kampung sayur dan lorong sayur beserta ternak ikan dalam drum/bus beton, baik ikan nila atau lele cendol.

"Ada juga yang mengembangkan kawasan hijau dengan pohon dan buah-buahan, sehingga ada kampung anggur, kampung pohon langka, kampung jambu, kampung klengkeng," kata Heroe.

"Ada yang mengolah selokan atau saluran irigasi menjadi tempat untuk memelihara ikan seperti di embung Lepen dan Mino Julantoro," pungkasnya.

Kampung Dukuh tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta, dan hanya memakan waktu 15 menit untuk ke sana. Lokasinya tepat di perbatasan langsung dengan Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Queen of the South Resort Yogyakarta, Penginapan Tepi Pantai ala Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com