KOMPAS.com - Executive Assistant to Chairman Festour Taiwan Helen Chuang mengatakan bahwa meski pelaku industri pariwisata diimbau lebih memanfaatkan teknologi, terdapat tantangan dalam hal tersebut.
“Manusia memiliki kepercayaan yang rendah terhadap teknologi baru,” kata dia dalam webinar Global Tourism Forum bertajuk “Recovery and Beyond Summit 2020”, Jumat (27/11/2020).
Pemanfaatan teknologi dalam industri pariwisata pun dirasa akan memakan biaya yang cukup tinggi dalam transformasinya.
Baca juga: Presiden Jokowi Tetapkan Pilkada 9 Desember 2020 Jadi Hari Libur Nasional
Selain itu, pengembangan aplikasi hingga dapat digunakan tanpa masalah, baik oleh wisatawan maupun pelaku pariwisata akan memakan waktu lama.
Meski demikian, Chuang tetap optimistis pelaku industri pariwisata dapat memanfaatkan teknologi guna memudahkan mereka dalam menjangkau target pasar wisatawannya.
“(Contohnya) penggunaan teknologi yang canggih untuk memperkuat langkah pencegahan pandemi Covid-19 di bandara akan mengurangi rasa khawatir para penumpang,” ujar dia.
Baca juga: Jadwal Bus Mila Rute Yogyakarta-Banyuwangi 2020
Selanjutnya, penggunaan teknologi dapat mengurangi biaya tenaga kerja, mengurangi biaya pemeliharaan, dan memudahkan pelaku industri pariwisata dalam memberikan informasi.
“Informasi produk akan transparan yang membuat nyaman untuk digunakan wisatawan,” imbuh Chuang.
“Sebagai contoh, hotel-hotel yang menggunakan teknologi dan peralatan self-service dapat menghemat biaya tenaga kerja,” sambung dia.
Wisatawan akan merasa nyaman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.