Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Protokol Kesehatan, Wisatawan Bakal Diusir dari Taman Sari Yogyakarta

Kompas.com - 26/12/2020, 20:08 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan wisatawan wajib menyertakan hasil rapid antigen memengaruhi jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata Taman Sari, Kota Yogyakarta.

Pasalnya setelah kebijakan tersebut diberlakukan saat libur Natal, belum ada peningkatan wisatawan yang signifikan.

Koordinator Taman Sari Ridwan Syam mengatakan bahwa dengan adanya aturan tersebut, jumlah wisatawan pada kemarin hanya mencapai sekitar 800 orang.

“Peningkatannya tidak signifikan dibanding hari-hari biasa saat pandemi kemarin, sekitar 800 orang,” kata dia di Taman Sari, Sabtu (26/12/20020).

Baca juga: Okupansi Hotel di DIY Terjun Bebas, Hanya 5 Persen

Walaupun sudah ada aturan wajib menyertakan hasil rapid antigen, pihaknya belum menerapkannya. Dikhawatirkan jika diterapkan, pihaknya tidak mendapat tamu saat liburan.

“Yang penting dia mengikuti protokol kesehatan (prokes). Kalau pemerintah kan ada rapid test, kalau kami menerapkan itu kami tidak dapat tamu. Dilemanya itu. Prokes itu kami terapkan seperti sekarang ini,” ujar Ridwan.

Protokol kesehatan di Taman Sari

Pihaknya menerapkan protokol kesehatan bagi wisatawan yang masuk ke area Taman Sari, seperti memberi jeda antar-grup, wajib memakai masker, dan jaga jarak satu sama lain.

Jika wisatawan yang masuk masih membandel tidak mau menerapkan protokol kesehatan, pihaknya tidak segan-segan untuk mengusir wisatawan.

Baca juga: Geblek Menoreh View di Kulon Progo, Angkringan dengan Panorama Sawah Instagramable

“Kami usir. Pernah kejadian ada yang ngeyel tidak mau pakai masker karena sesak napas. Ya saya katakan kalau sesak napas jangan berwisata. Orang lain saja tidak mengeluh pakai masker, berarti dia hanya alasan saja,” tutur Ridwan.

Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat. KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat.

Namun, pihaknya kewalahan untuk mengatur wisatawan yang sedang antre membeli tiket masuk. Antrean panjang membuat para wisatawan tidak menjaga jarak.

“Kasian petugasnya kalau harus teriak-teriak mengingatkan. Kami berharap wisatawan memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti pakai masker dan menjaga jarak,” imbuh dia.

Sementara itu dari pantauan Kompas.com, wisatawan antre panjang sebelum masuk ke area Taman Sari.

Baca juga: Panduan Lengkap ke Pronosutan View, Sawah Instagramable di Yogyakarta

 

Sebelum masuk, wisatawan dipersilakan mencuci tangan. Tour guide kemudian akan membuat kelompok kecil.

Jeda antar-kelompok masuk kurang lebih 10 menit. Hal tersebut bertujuan agar wisatawan tidak berkerumun di dalam Taman Sari dan tidak saling berpapasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com