“Protokol kesehatannya aman. Melakukan cek suhu juga, dan spot cuci tangan juga ada,” pungkas Ruth.
Ia hanya menyarankan pengelola untuk bisa menambahkan kursi atau tempat duduk di sana. Pasalnya jika sedang ramai, ia merasa kebingungan mencari tempat istirahat. Adanya beberapa warung di sana pun belum mencukupi karena sering penuh.
Klarifikasi dari pengelola
Menanggapi viralnya pemberitaan tentang Tebing Breksi, pengelola Tebing Breksi pun menyampaikan klarifikasi mereka.
Menurut Ketua Pengelola Wisata Tebing Breksi Kholiq Widiyanto, isu negatif yang viral seputar tempat wisata tersebut tidak benar.
“Berawal dari grup Facebook ada yang upload (status). Bagi saya itu agak menggiring opini. Rata-rata orang itu kan enggak baca berita sampai akhir,” kata Kholiq saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/2/2021).
Terkait penetapan tarif spot foto, Kholiq memastikan bahwa pihaknya tidak pernah menetapkan tarif khusus untuk spot-spot foto tersebut.
Pengunjung dipersilakan membayar secara sukarela, berapa pun jumlahnya kepada para petugas yang berjaga di sana. Jika memang tak mau membayar pun sama sekali tak masalah.
Isu para penjaga yang mengikuti pengunjung pun diklarifikasi Kholiq. Menurutnya, petugas hanya sekadar ingin menawarkan bantuan untuk mengambil foto. Jika memang wisatawan tidak berkenan dibantu, ya tidak masalah.
Baca juga: Cocok untuk Akhir Pekan, Coba 8 Aktivitas Seru di Tebing Breksi
Sementara terkait harga tiket masuk yang naik, Kholiq membenarkan bahwa kenaikan tersebut mulai ditetapkan sejak 1 Desember 2020.
Kenaikan harga tiket masuk ini bukan tanpa alasan. Sebagian besar dananya akan digunakan untuk memenuhi persyaratan protokol kesehatan selama pandemi.
“Terutama untuk protokol kesehatan. Semasa pandemi ini kan kita juga sempat tutup empat bulan. Baru buka lagi akhir Juli. Nah untuk memenuhi itu kan banyak protokol kesehatan yang mengeluarkan dana yang tidak sedikit,” jelas Kholiq.
Selain itu, karena Tebing Breksi termasuk tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi, pihaknya merasa perlu untuk menyaring para wisatawan yang datang ke sana. Salah satunya adalah dengan menaikkan harga tiket masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.