Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Curug Surodipo di Temanggung dan Pangeran Diponegoro

Kompas.com - 12/03/2021, 07:44 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Saat berkunjung ke sebuah tempat wisata, sebagian wisatawan mungkin akan fokus dengan kegiatan wisata apa saja yang ditawarkan.

Namun saat berkunjung ke Curug Surodipo, jangan lupa untuk bertanya soal sejarahnya. Sebab, pemberian nama tempat wisata berkaitan dengan Pangeran Diponegoro dan pengikut setianya.

“Beliau anak buahnya (Pangeran Diponegoro). Beliau yang juga bangsawan dari Keraton Jogja pernah tinggal di sini dan namanya Surodipo,” kata Ketua Pokdarwis Desa Tawangsari dan salah satu anggota pengelola Obyek Wisata Curug Surodipo, Danang SN, kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Baca juga: 12 Kegiatan di Curug Surodipo Temanggung, Lihat Pemandangan 6 Gunung

Dia melanjutkan, Surodipo sempat berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya tinggal di Desa Batur yang lokasinya dekat daerah Sungai Trocoh atau di bawah Curug Surodipo.

Lambat laun, Surodipo makin kaya dan desa semakin makmur. Kendati demikian, pada saat itu desa dihadang bencana banjir yang menghanyutkan permukiman warga.

“Dari masyarakat yang tersisa, mereka pindah ke bukit yang sekarang jadi Desa Tawangsari. Kenapa namanya Curug Surodipo? Untuk mengenang jasanya, air terjun ini dinamakan Surodipo,” jelas Danang.

Pangeran Diponegoro sempat berkunjung ke sana

Mengutip situs resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung, Surodipo adalah seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro dan dipercaya menjadi panglima perang saat melawan Belanda pada 1825-1830.

Saat Surodipo pindah ke Desa Tawangsari, dia membangun benteng pertahanan di sana. Bahkan, Pangeran Diponegoro pun sempat berkunjung ke sana.

Adapun, Pangeran Diponegoro berkunjung guna mengumpulkan para panglima perang dan pengikutnya untuk menyusun siasat perang gerilya yang melegenda.

Baca juga: 10 Tips Berkunjung ke Curug Surodipo, Bawa Bekal

“Kalau ke air terjun nomor lima, ada batu-batu bertumpuk mirip breksi sepanjang 200 meter. Saat perang zaman Belanda, batu itu dibuat untuk berlindung oleh masyarakat setempat dari serangan,” ungkap Danang.

Meski diberni nama Curug Surodipo sebagai penghormatan akan jasa Surodipo, tempat wisata ini juga dikenal sebagai Curug Trocoh.

Dalam Bahasa Jawa, “trocoh” memiliki arti “selalu mengeluarkan air”. Hal tersebut untuk menggambarkan aliran air terjun di tempat wisata yang tidak pernah surut meski saat musim kemarau panjang.

Tempat wisata bernama Curug Surodipo di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tempat wisata bernama Curug Surodipo di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA).

Terkait jasa Surodipo, Danang mengatakan bahwa Curug Surodipo memiliki sebuah petilasan yang lokasinya dekat dengan gerbang masuk kawasan wisata.

“Wisatawan pasti akan melewatinya karena letaknya di pinggir jalan. Dekat petilasan ada mata air. Kata sesepuh desa sini, konon katanya, barang siapa yang ambil air di situ akan beruntung,” tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com