Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Bilebante Lombok, Pemuda Sempat Pesimis Daerahnya Sulit Jadi Desa Wisata

Kompas.com - 27/03/2021, 19:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Desa Wisata Bilebante telah mendapat sertifikasi CHSE dan siap untuk dikunjungi wisatawan.

Desa yang juga dikenal sebagai Desa Wisata Hijau Bilebante tersebut menawarkan keindahan pedesaan yang masih asri, serta jalur pinggir sawah yang cocok dilintasi sambil gowes.

Kendati demikian, Ketua Pokdarwis Desa Bilebante Pahrul Azim mengatakan bahwa dulu pihaknya sempat pesimis tempatnya akan menjadi sebuah desa wisata.

Baca juga: Kunjungan ke Desa Wisata Karangrejo Magelang Mulai Bergeliat

Sebab, pada saat itu, pemahaman para pengelola desa akan desa wisata adalah sebuah desa yang identik dengan pantai, gunung, bukit, air terjun, atau hutan.

“Di Bilebante kita tidak akan menemukan itu. Di Bilebante itu hanya ada hamparan sawah, kemudian ada petani, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Kondisi itu ia sampaikan dalam acara bincang virtual Karya Kreatif Indonesia bertajuk “Talkshow Desa Wisata 'Ikon Andalan Baru Wonderful Indonesia'”, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: 4 Paket Wisata Menarik di Desa Wisata Sindangkasih Garut

Kendati demikian, setelah mendapat pelatihan dari Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui kerja sama Indonesia-Jerman dan Bappenas pada 4 April 2015, pihak Pahrul mulai paham tentang desa wisata.

Melalui bantuan tersebut, mereka dibimbing oleh tim GIZ yang langsung datang ke Desa Bilebante. Dalam kunjungannya, Pahrul mengatakan bahwa mereka sempat terkejut.

Tempat wisata bernama Desa Wisata Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah)dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah Tempat wisata bernama Desa Wisata Bilebante di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (dok. GoMandalika.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lombok Tengah)

“Mereka melihat di Bilebante ada bebek, dia kaget. Kami ajak lihat pisang, ada yang matang di tengah sawah, dia kaget juga. Ternyata, yang dikatakan sebagai desa wisata itu adalah bagaimana keaslian desa terjaga dan bagaimana pengalaman di desa itu,” tutur Pahrul.

Pesona Desa Wisata Bilebante

Desa Wisata Bilebante berlokasi di Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Di sana, terdapat sejumlah hal unik yang akan ditemui oleh wisatawan. Salah satunya adalah desa ini merupakan tempat tinggal warga suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok.

Ada pula Lembah Gardena, sebuah taman yang dulunya merupakan area bekas galian pasir. Dulu, penggalian pasir merupakan sumber pendapatan warga Desa Bilebante sebelum beralih ke sektor pariwisata.

Baca juga: PGN Dukung Karangrejo Jadi Desa Wisata Berkelanjutan Kemenparekraf

Berkonsep ekowisata, wisatawan akan disuguhi beragam tanaman dan pepohonan indah yang tumbuh asri di sana. Selain itu, di sana juga ada sebuah kolam berbentuk hati yang dapat dijadikan sebagai spot foto.

Desa tersebut juga memiliki Pasar Pancingan yang diluncurkan pada 2017 melalui kerja sama dengan GenPi Lombok Sumbawa yang menapilkan kuliner khas Lombok dan Nusantara.

Bagi wisatawan yang ingin menginap, Desa Wisata Bilebante juga memiliki homestay yang memanfaatkan rumah-rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com