“Tapi kalau untuk maghrib dan isya di rumah, plus tarawih sama teman saya. Turki sama Indonesia punya kesamaan, kayak mayoritas Islam dan banyak masjid,” jelas dia.
3. Tidak ada penjual takjil
Mayra Najmifajri Safira, pelajar di Ankara Yildirim Beyazit University, mengatakan bahwa dia tidak menemukan penjual takjil selama berada di Turki.
“Di Indonesia bisa sambil ngabuburit beli takjil. Kalau di sini enggak ada. Mau enggak mau harus bikin sendiri,” ujar dia.
Ziyad juga mengatakan hal yang sama. Namun, menurutnya hal tersebut mungkin karena saat ini sedang pandemi.
4. Tempat makan tutup serentak dan hanya jual menu takeaway
Selama kuliah di Turki selama 6-7 bulan, Egis mengatakan bahwa pandemi Covid-19 dan pengetatan lockdown beberapa waktu belakangan membuat tempat makan secara serentak tutup lebih awal.
Jika buka pun mereka hanya menjual makanan untuk takeaway. Selain itu menurut Egis, beberapa makanan di Turki memiliki harga yang cukup mahal.
Baca juga: Tradisi Unik di Turki, Beri Belanjaan di Keranjang Gantung untuk Menolong Lansia
Dengan alternatif masak sendiri dengan mengolah bumbu dan bahanan makanan mentah, cara ini cukup menghemat pengeluaran selama berkuliah di sana. Hal yang sama juga dilakukan oleh Shafanida dan Ziyad bersama teman-teman mereka.
5. Lockdown diperketat, orang-orang sulit pergi keluar rumah
Shafanida mengatakan, salah satu faktor dari sepinya suasana bulan puasa di Turki adalah lockdown yang diperketat.
“Di Turki lebih sepi mungking karena lockdown. Padahal kita (Shafanida dan teman-temannya) berencana buka bersama dan shalat Ied ramai-ramai, cuma karena lockdown terus ketat banget, jadi enggak bisa,” ujar dia.
Sebelum lockdown yang lebih ketat diterapkan, meski pandemi masih berlangsung, Shafanida menuturkan bahwa orang-orang masih bisa nongkrong di kafe atau tempat makan lainnya.
Baca juga: Tak Cuma Istanbul, 4 Kota di Turki untuk Destinasi Wisata
Namun, sejak lockdown diperketat, keluar rumah untuk kegiatan non-esensial pun benar-benar dilarang.
“Kecuali untuk yang penting, (misalnya) mau ambil uang ya boleh. Kalau yang lainnya, ada polisi yang lewat-lewat (untuk) jaga-jaga,” jelasnya.
6. Sempat ada diskon besar-besaran untuk baju lebaran
Ziyad mengatakan bahwa sebelum lockdown diperketat, banyak toko di dekat tempat tinggalnya mengadakan diskon besar-besaran.
Akibat diskon besar-besaran tersebut, menurut pantauan Ziyad, sempat terjadi antrean pembayaran hingga ke luar toko.
7. Dilarang keluar rumah selama periode isolasi mandiri