PHRI Banyuwangi: Kita Belum Vaksinasi Covid-19

KOMPAS.com – Para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif tengah diarahkan untuk divaksinasi Covid-19, termasuk mereka yang bergerak dalam bidang perhotelan dan restoran.

Kendati demikian, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zaenal Muttaqin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapat kabar kapan anggotanya akan menerima vaksin Covid-19.

“Kita pengusaha di sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran, belum tervaksin. PHRI daerah lain kayak Jember, Situbondo, dan yang dekat-dekat sudah. PHRI Banyuwangi belum mendapatkannya,” ungkap dia, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Pilihan Wisata Alam di Banyuwangi, Cocok untuk Wisatawan Keluarga

Zaenal menuturkan bahwa hal tersebut membingungkan. Sebab, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak meski belum ada pertemuan secara khusus dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dan Dinas Kesehatan setempat.

Meski begitu, dia mengungkapkan, sudah ada tindak lanjut dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang mengirim surat kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi Covid-19 sektor perhotelan dan restoran di Banyuwangi.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengadakan pertemuan secara daring pada 4 April 2021 dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Bupati Banyuwangi, Dinas Kesehatan, dan Pemda Banyuwangi untuk menyampaikan bahwa mereka belum divaksinasi Covid-19.

Sudah berkoordinasi, tapi belum ada kabar

Dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf ILUSTRASI - Ijen, Banyuwangi

Zaenal mengatakan bahwa pada waktu lain, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan jadwal vaksinasi Covid-19. Namun, hingga saat ini belum mendapat informasi lebih lanjut.

Baca juga: G-Land Banyuwangi, Pantai dengan Ombak Terbaik Kedua di Dunia

“Yang jadi target untuk vaksinasi adalah seluruh anggota PHRI Banyuwangi, anggota afiliasi yang ada korelasinya dengan PHRI seperti katering, dan lembaga pendidikan untuk program studi pariwisata. Totalnya 124 orang,” ujar dia.

Namun dari 124 orang tersebut, para karyawan yang bekerja dengan masing-masing anggota juga akan mendapatkan jatah vaksin.