Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Tempat Wisata di NTB Tutup Hingga 23 Mei 2021

Kompas.com - 20/05/2021, 20:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seluruh tempat wisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup untuk sementara waktu pada 20-23 Mei 2021.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengatakan, hal tersebut berdasarkan keputusan bersama di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram.

“Pada tanggal-tanggal tersebut, di daerah kami setelah Idul Fitri dan dilanjutkan puasa sunnah enam hari, hari ketujuhnya itu ada tradisi Lebaran Ketupat,” tutur dia, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Taman Nasional Gunung Rinjani Tutup 20-23 Mei 2021

Lebih lanjut, Yusron menjelaskan, biasanya selama Lebaran Ketupat masyarakat setempat ramai-ramai bersama keluarga dan sahabat untuk berkunjung ke tempat wisata.

Selama kunjungan wisata tersebut, mereka akan menyantap ketupat dan beragam menu lainnya. Hal ini berpeluang terjadi kumpul-kumpul dalam skala yang besar.

“Untuk antisipasi penularan Covid-19, diambil keputusan penutupan sementara saat perayaan ini,” ungkapnya.

Antisipasi penularan Covid-19 di seluruh NTB

suasana wisatawan di KEK Mandalika saat libur lebaran Jumat (14/5/2021)KOMPAS.COM/IDHAM KHALID suasana wisatawan di KEK Mandalika saat libur lebaran Jumat (14/5/2021)

Yusron menuturkan bahwa tradisi Lebaran Ketupat relatif hanya terjadi di Lombok. Sementara itu, sejauh pantauan pihaknya, tradisi tidak terjadi di Pulau Sumbawa.

Meski pengawasan secara ketat telah dilakukan di tempat wisata, namun pihak Yusron mengambil langkah antisipasi untuk menghentikan kegiatan wisata di seluruh NTB.

“Sementara saja. Saat ini kita melakukan percepatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) pariwisata dan melakukan vaksin para pelaku industri pariwisata,” ujar Yusron.

Baca juga: Pelaku Wisata di NTB Minta Penetapan Zona Hijau, Kenapa?

“Mudah-mudahan cepat tuntas sehingga kita memiliki kesiapan menerima kunjungan dengan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan zona wisata hijau juga menjadi pilihan dalam situasi ini,” imbuhnya.

Saat ditanya terkait apakah ada kemungkinan periode penutupan akan diperpanjang atau tidak, Yusron menegaskan, dia belum bisa berandai-andai dan memilih untuk melihat situasi dan kondisi beberapa hari ke depan.

Untuk saat ini, kata dia, pihaknya akan lebih fokus pada percepatan CHSE dan vaksin di destinasi wisata unggulan di NTB.

Baca juga: Acara yang Siap Digelar di NTB Tahun 2021, Ada MotoGP dan LEtape

Selama penutupan sementara diterapkan hingga akhir pekan nanti, Yusron mengatakan bahwa seluruh tempat wisata akan memperketat dan meningkatkan protokol kesehatan CHSE yang telah diterapkan.

Adapun, hal tersebut dilakukan agar mereka semakin siap dalam menerima calon wisatawan saat sudah diizinkan untuk dibuka kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com