Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Muslim Friendly Korea, Cara Korea Gaet Wisatawan Indonesia

Kompas.com - 16/06/2021, 22:42 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.comKorea Tourism Organization (KTO) memperkenalkan kampanye baru bertajuk Muslim Friendly Korea sebagai salah satu upaya menarik wisatawan Indonesia.

Diharapkan, saat perbatasan dibuka oleh pemerintah Korea nanti, banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung ke negara tersebut.

“Untuk kampanye ini, Indonesia masuk pangsa pasar terbesar di Asia, setelah itu baru disusul negara Malaysia dan Brunei Darussalam,” kata MICE Manager Korea Tourism Organization Jakarta Office Akhmed Faezal Al-Hamdi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Penerbangan Misterius di Korea Selatan Laris Manis, Ditumpangi Belasan Ribu Penumpang

Ichal, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa saat ini Korea terus menambah fasilitas untuk wisatawan Muslim.

Adapun, fasilitas tersebut telah dikurasi secara ketat oleh Korean Muslim Federation.

Suasana saat Gathering & Virtual Tour Muslim Friendly Korea hari Selasa (15/6/2021) di Jakarta.Dok. Erwin Gumilar Suasana saat Gathering & Virtual Tour Muslim Friendly Korea hari Selasa (15/6/2021) di Jakarta.

“Korea terus meningkatkan fasilitas, seperti tempat salat di bandara, hotel, rumah sakit, restoran, dan lainnya,” ujarnya.

Saat ini terdapat 15 masjid di Korea, salah satunya hasil donasi komunitas Muslim di Indonesia. Masjid tersebut berlokasi di Provinsi Ansan, Gyeonggi.

Baca juga: Korea Selatan akan Buka Travel Bubble dengan Tiga Negara Ini

Sementara, masjid pertama dan terbesar berada di Kota Seoul.

Selain itu, Korea juga rutin mengadakan acara Halal Restaurant Week yang menawarkan diskon, sekaligus memperbarui fasilitas serta restoran apa saja yang telah tergabung dalam komunitas halal.

Sertifikasi halal

Ilustrasi Korea Selatan - Deretan rumah tradisional Korea bernama hanok di Bukchon Hanok Village, Korea Selatan.SHUTTERSTOCK / CJ Nattanai Ilustrasi Korea Selatan - Deretan rumah tradisional Korea bernama hanok di Bukchon Hanok Village, Korea Selatan.

Perlu diketahui bahwa Korean Muslim Federation mengeluarkan empat label atau sertifikat halal untuk beberapa fasilitas umum, di antaranya restoran dan hotel.

Label pertama, Halal-certified (bersertifikasi halal), adalah untuk restoran dan fasilitas umum yang ramah Muslim.

Baca juga: Monumen May 18th, Tempat Wisata Sejarah Korea yang Berkaitan dengan Drakor Youth of May

Selanjutnya, Self-certified (swa-sertifikasi) berarti pemilik restoran adalah orang Muslim yang menjual makanan serta minuman halal.

Sedangkan, Muslim-Friendly (ramah Muslim) berarti restoran yang menjual makanan dan minuman dengan sedikit kandungan alkoholnya, misalnya bir.

Baca juga: KTO: Wisatawan Muslim Indonesia di Korea Selatan Meningkat

Terakhir adalah Pork-Free (bebas daging babi), yaitu restoran dan/atau tempat belanja khusus daging yang tidak mengandung babi.

“Korean Muslim Federation benar-benar mengkurasi ketat restoran yang bersertifikat halal ini. Perkakas dan tempat masak yang digunakan di restoran pun harus benar-benar terpisah antara yang halal dan tidak halal,” ucapnya.

Korea di Global Travel Muslim Index

Ilustrasi Korea Selatan - Hallasan National Park.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Korea Selatan - Hallasan National Park.

Berdasarkan Mastercard-CrescentRating Global Travel Muslim Index 2019, Korea berada di peringkat kedelapan sebagai negara non-OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang menjadi destinasi wisata untuk turis Muslim.

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia 2019 Versi GMTI

Peringkat tersebut merupakan sebuah prestasi karena di tahun 2018, Korea berada di peringkat ke-13.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com