KOMPAS.com – Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali akan menyambut kembali wisatawan mancanegara (wisman) mulai 14 Oktober 2021.
Keputusan ini diumumkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, serta dikonfirmasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
“Ini sudah diumumkan, 14 Oktober adalah tanggal yang ditetapkan pemerintah untuk membuka Bandara I Gusti Ngurah Rai dan menerima penerbangan internasional. Ini kita selaraskan dengan uji coba pembukaan untuk wisatawan mancanegara (wisman),” jelas Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (4/10/2021).
Baca juga:
Dalam pengumumannya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Luhut mengatakan bahwa pelancong internasional yang diizinkan ke Pulau Dewata adalah yang berasal dari Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, dan Selandia Baru.
Melansir Kompas.com, Kamis (30/9/2021), Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (akrab disapa Cok Ace) juga menyampaikan daftar negara asal wisman yang dapat berkunjung ke Bali.
“Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan durasi menginap di Bali. Ada sekitar empat negara yaitu Amerika, Inggris, Jerman, dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali dua minggu,” ungkapnya.
Lantas, benarkah wisman dari negara-negara yang sudah disebutkan akan diizinkan untuk melancong ke Bali saat perbatasan sudah dibuka lagi?
Sandiaga menegaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya masih merundingkan wisman asal negara mana saja yang dapat berkunjung ke Bali pada 14 Oktober mendatang.
“Persiapan sedang berlangsung. Kami belum finalisasi negara mana yang kami buka untuk penerbangan langsung ke Bali,” jelas dia.
Selain itu, pihaknya juga masih melihat negara mana saja yang memenuhi kriteria agar penduduknya bisa berlibur ke Bali.
Baca juga:
Beberapa di antaranya adalah situasi Covid-19 yang terkontrol, pengujian yang dibutuhkan sudah sesuai standar dan kesepakatan antara Indonesia dan negara tujuan, serta kriteria lain yang disetujui kedua belah pihak.
“Negara masih difinalisasi di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Ini akan dinifasliasi, mungkin dalam beberapa hari,” ujar Sandiaga.
Selanjutnya terkait desas-desus Australia yang tidak masuk dalam daftar negara yang diizinkan berkunjung ke Bali, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi dari negara tersebut.
Saat ini, sambungnya, Australia masih berfokus pada situasi Covid-19 di sana. Jika mereka sudah siap untuk bekerja sama terkait pariwisata, pihak Sandiaga akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan Australia dan Kemenlu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.