Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Trail of Civilization, Perjalanan Wisata Tematik di Candi Borobudur

Kompas.com - 13/11/2021, 12:28 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Berwisata ke Candi Borobudur seringkali dilakukan dengan berkunjung ke bangunan utama candi.

Namun, wisatawan kini bisa menjajal cara baru untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Borobudur.

Cara itu adalah melalui Borobudur Trail of Civilization (BToC), perjalanan wisata tematik di Candi Borobudur.

Baca juga: DAMRI Punya Rute Baru Wisata ke Candi Borobudur dan Dieng

Melalui BToC, wisatawan akan diajak berkeliling berdasarkan cerita-cerita di relief Candi Borobudur.

“Pola perjalanan baru ini bukan hanya jalan-jalan biasa. Namun menggambarkan peradaban atau pola kehidupan masyarakat di tanah Jawa sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dilansir dari Antara, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Kala Relief Candi Borobudur Jadi Inspirasi Para Musisi

Ia melanjutkan, perjalanan akan dikemas secara menarik, serta memiliki unsur edukasi, experience, dan entertainment, juga diperkuat dengan storytelling.

Jalur wisata 9 subtema

Dengan mengikuti BToC, wisatawan akan memperoleh pengetahuan yang terekam di relief Candi Borobudur. Semua itu akan dikemas ke dalam jalur wisata 9 subtema.

Kesembilan jalur subtema itu akan melibatkan 15 desa wisata di sekitar Candi Borobudur dan akan terus dikembangkan, sehingga lebih banyak melibatkan masyarakat di desa-desa wisata.

Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan serangan Raja Dharmawangsa Teguh ke Kerajaan Sriwijaya pada 990 M. Permusuhan antara dua kerajaan hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno dalam peristiwa Pralaya Medang. Wikimedia Commons/Anandajoti Relief pada Candi Borobudur yang menggambarkan serangan Raja Dharmawangsa Teguh ke Kerajaan Sriwijaya pada 990 M. Permusuhan antara dua kerajaan hingga menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno dalam peristiwa Pralaya Medang.

Menurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani, BToC dapat mengurangi beban Candi Borobudur yang harus dijaga kelestariannya.

Selain itu, sambung dia, BToC juga merupakan diversifikasi produk wisata untuk meningkatkan kegiatan masyarakat.

“Ini merupakan program prioritas nasional di kawasan Candi Borobudur, bahwa melihat Borobudur harus lebih dari bangunannya, tetapi bahwa relief-relief yang ada menunjukkan betapa besarnya Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat di sekitar Borobudur,” ujar Rizki.

Baca juga: Desa Wisata Karanganyar Borobudur Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Senada dengan Rizki, Hari Setyawan dari Balai Konservasi Borobudur mengatakan bahwa Candi Borobudur sebagai warisan dunia tidak hanya fokus pada bangunan utama, tetapi juga kawasan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com