Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2021, 19:40 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi Desa Wisata Nglanggeran, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang meraih gelar Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) 2021 dari UNWTO.

Ia juga memuji desa wisata yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, ini sebagai salah satu destinasi kelas dunia. 

"Masyarakat manunggal dengan pemerintah daerah, pengelola, serta masyarakat yang mendorong pariwisata sebagai salah satu penggerak pembangunan desa. Ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam rangka memaksimalkan kontribusi desa wisata, lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan di pedesaan," ujarnya, melalui keterangan resmi yang Kompas.com terima, Sabtu (4/12/2021).

Ia menambahkan bahwa prestasi ini merupakan "angin segar" di tengah pandemi, tantangan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja hampir dua tahun sebelumnya. 

Baca juga:

Seputar Desa Wisata Terbaik 2021 dari UNWTO

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berada di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat berada di Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Desa Wisata Nglanggeran saat seremoni UNWTO Best Tourism Villages pada Sidang Umum UNWTO ke-24 di Madrid, Spanyol, pada Kamis (2/12/2021).

Sebanyak 44 desa wisata lainnya dari 32 negara berpartisipasi dalam ajang tersebut. 

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu, menguraikan sembilan kriteria penilaian. 

Sembilan kriteria tersebut adalah sumber daya alam dan budaya, promosi dan konservasi sumber daya budaya, keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, keberlanjutan lingkungan, potensi dan pengembangan pariwisata serta integrasi rantai nilai, tata kelola dan prioritas pariwisata, infrastruktur dan konektivitas, serta kesehatan, keselamatan dan keamanan.

"Pengelolaan berkelanjutan melalui peran aktif dan inovasi yang dilakukan pengelola, keberlanjutan sosial ekonomi yang ditunjukkan melalui rantai nilai manfaat ekonomi bagi masyarakat, keberlanjutan budaya, serta lingkungan melalui upaya pengelolaan dan konservasi aset alam dan budaya," jelas Vinsensius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com