Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP, Kemenparekraf Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca dan Akomodasi

Kompas.com - 03/01/2022, 17:31 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mematangkan kesiapan penyelenggaraan MotoGP 2022 di sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.

Apalagi, jumlah pengunjung MotoGP Mandalika diprediksi jauh lebih tinggi daripada World Superbike (WBSK), November 2021.

"Belajar dari World Superbike, ada peningkatan antara lima hingga 10 kali kunjungan. Kami menggunakan data yang disampaikan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) yang diperkuat dengan pernyataan ketua kordinator lapangan."

Demikian diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (03/01/2022).

Baca juga: MotoGP Mandalika, Pemerintah Siapkan Paket Wisata dari Gili

Untuk itu, pemerintah melakukan sejumlah persiapan agar MotoGP Mandalika terselenggara dengan baik.

Salah satu hal yang diupayakan adalah menghadirkan teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah perhelatan tersebut terganggu karena diguyur hujan.

Seperti diketahui, sesi balap di WBSK sempat tertunda akibat lokasi penyelenggaraan diguyur hujan lebat.

"Teknologi modifikasi cuaca akan kami tingkatkan kesiapannya agar belajar dari World Superbike, saat hujan bisa diantiispasi, diprediksi, dan dimitigasi," kata Sandiaga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/12/2021).DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/12/2021).

Pemerintah juga akan memastikan kesiapan akomodasi di wilayah Mandalika dan sekitarnya untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung sekaligus membangkitkan ekonomi masyrakat sekitar.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu menyebutkan, kerja sama juga dijajaki dengan untuk memastikan ketersediaan akomodasi.

Salah satunya adalah kerjasama Bobobox dan ITDC untuk menghadirkan Bobocabin.

"Berusaha dalam dua bulan ini membangun Bobocabin sekitar 100-200 dengan kapasitas masing-masing kabin dua orang, sehingga bisa menabung sekitar 400 orang," ucap Vinsen.

Kolaborasi lainnya ynag sedang dijajaki adalah bersama Eiger untuk menghadirkan tenda bersifat sementara.

"Membangun tenda yang sifatnya temporer untuk mengakomodir lonjakan pengunjung," tambahnya.

Konsep lainnya yang sedang dibahas adalah menyediakan transportasi dari Bali, sehingga wisatawan bisa dengan mudah pergi ke Mandalika meski menginap di Pulau Dewata.

"Jadi dengan kapal dari Bali tapi menginapnya tetap di bali," papar Vinsen.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com