UNGARAN, KOMPAS.com - Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, memiliki kekayaan alam yang menarik.
Kekayaan alam tersebut menjadi obyek wisata yang memberi sensasi dan pengalaman yang tak terlupakan untuk para pengunjung.
Salah satu kekayaan alam yang wajib dikunjungi adalah Curug Lawe Benowo Kalisidi (CLBK) yang berada di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Curug adalah sebutan orang Jawa untuk air terjun.
Baca juga: Punya Pengunjung Setia, Curug Lawe Benowo di Ungaran Tetap Ramai Kunjungan
Akses menuju CLBK cukup mudah. Dari alun-alun lama Ungaran membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Kondisi jalannya terhitung bagus dan pemandangannya juga menyejukkan mata. Selain hamparan sawah, juga masih banyak pepohonan yang seakan 'mendinginkan' teriknya matahari.
Sebelum sampai CLBK, pengunjung akan menjumpai perkebunan cengkeh. Siapkan kendaraan selalu dalam kondisi prima karena jalanan mulai menanjak.
Baca juga: 15 Tips Wisata ke Curug Lawe Benowo Ungaran, Pakai Sepatu Gunung
Sesampainya di parkiran, pengunjung bisa istirahat sejenak menikmati makanan tradisional yang disajikan di beberapa warung. Cukup untuk mengganjal perut sebelum berjalan kaki menuju curug.
Pengunjung cukup membayar Rp 8.000 untuk tiket masuk.
Pengelola juga dinilai memerhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini karena, setelah membeli tiket, pengunjung akan diberi masker sebelum melanjutkan perjalanan.
Perjuangan pun dimulai. Butuh waktu setidaknya satu jam dari tempat parkir menuju CLBK dengan berjalan kaki.
Jalur yang dilalui menantang dan bervariasi. Meski begitu, jalurnya tetap aman karena, berdasarkan pengamatan Kompas.com, banyak juga anak-anak sekolah dasar yang berkunjung.
Pertama, jalan masih berupa beton. Suasananya cukup asri ketika berjalan di tepian sungai dengan pemandangan pohon-pohon besar.
Jika pengunjung sampai di bendungan kecil, mereka mulai masuk ke hutan vegetasi. Nuansa hutan terasa berkat adanya jalan setapak. Pengunjung juga bisa melihat beberapa pohon berukuran besar yang tumbang.
Baca juga:
Pengunjung akan melewati Jembatan Romantis, yakni jembatan dari besi berwarna merah dengan alas kayu.
Hati-hati, buat yang takut ketinggian jangan melihat ke bawah. Terus saja berjalan hingga nanti istirahat di rest area.
Tempat istirahat ini memiliki fasilitas yang cukup komplit, mulai dari musala, toilet, hingga warung.
Usai istirahat di rest area, pengunjung akan menjumpai pertigaan. Arah sebelah kiri untuk menuju Curug Benowo, sementara arah sebelah kanan akan menuju Curug Lawe.
Adapun Curug Lawe menjadi favorit para pengunjung dan lebih ramai.
Namun, sebelum sampai ke Curug Lawe, ada anak tangga yang lumayan menguras napas.
Tapi setelahnya, pengunjung akan disuguhi panorama curug yang sangat indah. Curug Lawe yang memiliki tinggi sekitar 30 meter dengan debit air yang lumayan deras, menjadi pelepas lelah.
Baca juga: Merasakan Kesegaran Alam Purworejo, Curug Benowo Tempatnya
Suara air yang menderu ditambah asrinya lingkungan, menjadikan Curug Lawe tempat alternatif melepas penat.
Salah seorang pengunjung asal Salatiga, Munif Moncost, mengatakan bahwa ia mengunjungi Curug Lawe untuk refreshing.
"Tahun Baru 2022 harus dengan semangat baru, salah satu caranya dengan mengunjungi tempat-tempat baru untuk mood booster," ucapnya, Minggu (2/1/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.