Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2022, 06:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penelantaran 70 orang pendaki di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat oleh agen perjalanan wisata ramai dibincangkan oleh warganet.

Mengutip Kompas.com, Senin (03/01/2022), beberapa di antaranya mengalami sakit, bahkan pingsan dan hipotermia akibat dari penelantaran itu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyayangkan peristiwa tersebut. Menurutnya, agen perjalanan wisata seharusnya berada di barisan terdepan yang mendukung kemajuan industri pariwisata tanah air, bukan justru mencorengnya.

Adapun ekowisata (eco tourism) dinilai sebagai salah satu aktivitas pariwisata yang memiliki peningkatan permintaan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

"Salah satu yang ada di garda terdepan (ekowisata) adalah tour leader, para pelaku yang menciptakan paket-paket pariwisata untuk mendaki gunung."

"Ini yang perlu kita berikan sosialisasi dan edukasi, tentunya diberikan dengan metode kekinian dan menggunakan aplikasi teknologi serta langkah pengawasan yang lebih ketat lagi ke depan," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (03/01/2022).

Baca juga:

Untuk para wisatawan, Sandiaga berpesan agar lebih berhati-hati dalam memilih penyelenggara atau penyedia paket wisata. Ia juga menganjurkan memilih penyelenggara yang sudah memenuhi aspek CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability.

Politisi kelahiran 28 Juni 1969 itu mengapresiasi Kepolisian dan pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani yang dapat secara cepat menangani kasus tersebut sehingga tidak berdampak buruk terhadap citra pariwisata Indonesia.

Sebab, jalur pendakian Rinjani, Sembalun dan Senaru berlokasi sangat dekat dengan lokasi penyelenggaraan MotoGP di Mandalika.

"Kami juga menghargai bahwa ini tidak masuk ke ranah hukum karena tentunya akan mencoreng wajah pariwisata kita. Apalagi Sembalun dan Senaru dekat sekali dengan penyelenggaraan MotoGP."

"Dan dalah satu event yang akan kami ciptakan saat MotoGP adalah kunjungan-kunjungan desa wisata di Sembalun dan Senaru sebagai bagian awal pendakian Gunung Rinjani," tutur Sandiaga.

Baca juga:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+