Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, Dulu Sempat Dilarang

Kompas.com - 19/01/2022, 17:05 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Imlek tahun 2022 akan dirayakan Selasa, 1 Februari 2022 dan menjadi perayaan kedua saat pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, pergantian tahun pada penanggalan China ini merupakan tradisi bagi masyarakat keturunan China.

Mengutip Kompaspedia, pergantian tahun akan ditandai dengan pergantian tanda zodiak atau disebut juga shio yang dipercaya akan menentukan kehidupan satu tahun ke depan.

Baca juga: 10 Tradisi Jelang Tahun Baru Imlek, Ada Bersih-bersih Rumah

Untuk itu, bagi yang merayakan, Imlek dianggap sebagai perayaan rasa syukur tahun lalu dan persiapan untuk menyambut tahun mendatang.

Sehingga tentu saja perayaan Imlek juga disambut dengan berbagai persiapan, mulai dari pembersihan wihara dan kelenteng sebagai tempat ibadah, penyajian makanan khas Imlek, pembersihan rumah, sampai menyiapkan angpau yang akan dibagikan saat kumpul keluarga.

Namun, puluhan tahun yang lalu, perayaan Imlek ternyata tidak dapat dilakukan dengan bebas seperti saat ini.

Sejarah perayaan Imlek di Indonesia

Melansir Kompas.com, Jumat (12/2/2021), Imlek menjadi hari libur resmi melalui keputusan Osamu Seirei Nomor 26 pada 1 Agustus 1943 saat masa pendudukan Jepang. Ini merupakan penetapan hari libur resmi Imlek pertama di Indonesia.

Kebijakan itu masih terus berlangsung hingga masa awal kemerdekaan. Bahkan, Presiden Soekarno mengeluarkan maklumat yaitu bendera kebangsaan China boleh dikibarkan setiap Imlek.

Baca juga: Imlek 2022, Kota Solo Akan Dihiasi Ribuan Lampion Lagi

Pada tahun 1946/1947, ada tiga hari raya China yang dijadikan hari libur resmi, yakni Imlek, wafatnya nabi Konghucu, dan Tsing Bing.

Imlek sempat dilarang pada masa Orde Baru

Mengutip Buku "Imlek" tahun 2010 karangan Andarini Trisnasari, perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia ternyata dilarang ditampilkan di depan umum selama tahun 1965-1998.

Menurut laporan Kompaspedia, pada masa orde baru, pemerintah membatasi berbagai tradisi dan aktivitas kebudayaan China, termasuk Imlek. Hal ini disampaikan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967.

Tugu Jam Pasar Gede Solo saat ImlekSHUTTERSTOCK Tugu Jam Pasar Gede Solo saat Imlek

Saat itu, pemerintah meragukan nasionalisme keturunan China. Meski sudah turun-temurun tinggal di Indonesia, mereka dicurigai secara politis masih berkaitan dengan Republik Rakyat China (RRC), khususnya Partai Komunis China (PKC).

Pelarangan saat itu menyebabkan generasi muda keturunan China di bawah usia 40 tahun sudah tidak lagi bisa merayakan Imlek.

Baca juga: Unik, Ada Tradisi Beri Makanan Manis Kepada Dewa Dapur Seminggu Sebelum Imlek

Bahkan, mereka umumnya tidak mengetahui kapan Tahun Baru China atau Imlek jika tidak diberitahu generasi tua.

Imlek diizinkan lagi pada masa reformasi

Imlek kembali diizinkan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid, tahun 2000.

Pemain dari kelompok barongsai Naga Merah Putih Bogor melakukan latihan jelang penampilan mereka saat Tahun Baru Imlek di Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Persatuan Barongsai memainkan jenis liong modern dengan ciri-ciri: barongsai/liong boleh loncat-loncat, berputar-putar di atas meja dan warnanya bervariasi.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pemain dari kelompok barongsai Naga Merah Putih Bogor melakukan latihan jelang penampilan mereka saat Tahun Baru Imlek di Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022). Persatuan Barongsai memainkan jenis liong modern dengan ciri-ciri: barongsai/liong boleh loncat-loncat, berputar-putar di atas meja dan warnanya bervariasi.

Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 tahun 2000 yang diumumkan pada 18 Januari 2000, Inpres sebelumnya sudah tidak berlaku.

Warga keturunan China maupun masyarakat yang merayakan Imlek tak lagi membutuhkan izin untuk mengekspresikan berbagai aspek kepercayaan, tradisi, maupun kebudayaan mereka.

Imlek jadi libur nasional Indonesia

Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjuti hal tersebut dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2002. Tertanggal 9 April 2002, Imlek resmi dijadikan sebagai hari libur nasional

Baca juga: Tradisi Perayaan Imlek di Seluruh Dunia, Waktu untuk Kumpul Keluarga

Menurut Megawati, mengutip Kompaspedia, ikut merayakan Tahun Baru Imlek memberikan kebahagiaan yang tidak berbeda dari saat merayakan Idul Fitri bersama umat Muslim dan Natal bersama umat Nasrani.

Sejak saat itu, Hari Raya Imlek dirayakan sebagai hari libur nasional di seluruh daerah Indonesia.

Ritual sembahyang, doa, dan upacara adat dilakukan mereka yang merayakan Imlek dengan khidmat. Tak ketinggalan, atraksi karnaval mapun pawai budaya yang meriah bisa disaksikan seluruh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com