Hotel ini disebut sangat angker sehingga sampai menginspirasi Stephen King untuk menulis kisah The Shining. Sebagai hotel bersejarah, bangunannya dirancang oleh arsitek F.O. Stanley dan dibuka pada 1909.
Istri dari F.O Stanley diketahui masih terlihat dan sering bermain piano di hotel ini. Suara anak-anak tertawa saat larut malam juga sering terdengar, ditambah dengan barang-barang yang hilang secara tiba-tiba.
Baca juga: 6 Tur Unik di Singapura, Wisata Kuliner hingga Horor
Stephen King diketahui pernah tinggal di kamar 217, serta lantai empat diduga sebagai tempat paling berhantu di hotel ini. Tersedia tur hantu di tempat ini yang menawarkan kesempatan untuk para tamunya bisa melihat hantu bersama pemburu hantu yang sesungguhnya.
Menurut mitos yang beredar, mansion ini disebut dibangun secara khusus untuk menampung roh-roh. Sarah Winchester yang dulunya tinggal di tempat ini, diketahui sering melakukan pemanggilan arwah setiap malam untuk berkomunikasi dengan orang mati.
Bahkan, putri dan suaminya yang sudah meninggal juga disebut pernah dia panggil dalam ritual yang dilakukannya.
Mansion ini memiliki banyak lorong rahasia yang berliku-liku, jendela yang dibangun di lantai dan tangga yang mengarah ke tempat yang tidak diketahui.
Wisata hantu dilakukan setiap harinya dan penampakan serta insiden sering dilaporkan terjadi, bahkan oleh mereka yang sebelumnya tidak percaya pada hantu.
Ada sebuah event bernama Fright Nights yang digelar secara tahunan, memberi pengunjung kesempatan untuk mengalami ketakutan yang besar sepanjang bulan September dan Oktober.