Pitra Yadnya adalah ritual umat Hindu yang dimaksudkan untuk menunjukkan rasa bakti kepada orang tua dan leluhur, seperti Upacara Ngaben.
Baca juga:
Kadek Andhi Indrayana membagi jenis ogoh-ogoh menjadi empat. Pertama, butha kala atau raksasa dari sastra Hindu.
Kemudian ogoh-ogoh berwujud para dewa seperti Dewa Siwa atau Dewa Ganesha, dan ogoh-ogoh kategori pewayangan seperti Rahwana dan Maricalina.
Terakhir adalah ogoh-ogoh konteporer, yang mengambil bentuk tokoh-tokoh modern, misalnya Spiderman atau Superman.
Menurut Dosen Institut Seni Indonesia Surakarta asal Bali, Pande Made Sukertam, adanya ogoh-ogoh dengan karakter tokog modern justru dianggap sebagai inovasi.
"Kami justru senang, karena budaya itu berkembang ke daerah lain dengan modifikasi," tuturnya, dikutip dari judul buku yang sama.
Baca juga:
Sementara itu, pemilik Sanggar Gases Sesetan, Wayan Candra juga melibat adanya perkembangan pesat untuk bentuk ogoh-ogoh, sejalan dengan meningkatnya kreativitas para pembuatnya.
Walaupun bentuknya mulai bervariasi, Wayan Candra mengungkapkan tak ada masalah selama tidak menyimpang dari konsep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.