Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kemenparekaf Gaet Wisatawan Mancanegara, Gelar Event Berkualitas

Kompas.com - 31/03/2022, 09:04 WIB
Dian Ade Permana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya mendatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan termasuk menggelar perhelatan-perhelatan berkualitas yang mampu menarik wisatawan mancanegara.

"Tapi tentu, event yang dilaksanakan tetap memerhatikan protokol kesehatan karena saat ini masih masa pandemi Covid-19," jelasnya dalam diskusi Kesiapan Sektor Parekraf Dalam Negeri Hadapi Pembukaan Border Wisatawan Mancanegara di Kampoeng Kopi Banaran, Rabu (30/03/2022).

Baca juga:

Dewi mengungkapkan, pelaksanaan MotoGP Mandalika, misalnya, menjadi salah satu momentum kebangkitan ekonomi sektor pariwisata dan bidang kreatif. Pemberitaan positif di dunia pariwisata juga berkontribusi terhadap tujuan tersebut.

Selain itu, Dewi juga menyebut bahwa kebijakan penerapan visa on arrival untuk 42 negara juga akan terus dievaluasi.

"Kebijakan tersebut tentunya harus menunggu lintas kementerian. Tidak menutup kemungkinan itu akan ditambah lagi seiring turunnya kasus Covid," ungkap Dewi.

Ilustrasi wisatawan AncolDOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Ilustrasi wisatawan Ancol

Menanti kunjungan wisata terus naik

Dewi memaparkan, saat ini pergerakan wisatawan mancanegara sudah cukup baik. Ia mengaku optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara yakni 1,6 juta hingga 3,6 juta orang akan tercapai pada 2022.

"Untuk wisatawan domestik, juga kami minta berwisata di Indonesia saja. Karenanya, kita menggarap wisata yang berkelanjutan," jelas Ayu Dewi.

Baca juga:

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, sejak pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan. Namun, hal itu akan terus berupaya untuk ditingkatkan.

"Kami akan menggenjot lagi kedatangan wisatawan mancanegara tersebut dengan event-event. Di antaranya (yang) kami maksimalkan adalah paralayang dan gantole, kemudian Festival Bukit Cinta, Festival Gedongsongo," paparnya.

Sementara Direktur Bisnis Kompas, Lukminto Wibowo menyampaikan sejumlah agenda yang turut berkontribusi mengembalikan kunjungan wisatawan, misalnya Borobudur Marathon dan Semarang 10k.

"Kita lihat Borobudur Marathon, Semarang 10K, Tambora Challenge adalah perbuatan yang memberi arti dan manfaat," ucapnya.

Baca juga: Borobudur Marathon Bisa Jadi Contoh Pengembangan Sport Tourism di NTB

Ia mencontohkan Tambora Challenge yang dilaksanakan di ultra marathon terpanjang di Asia Tenggara. Perhelatan tersebut membuat Sumbawa semakin dilirik, termasuk oleh para investor.

"Dulu tidak ada yang melirik Pulau Sumbawa, tapi sekarang banyak investor yang masuk. Borobudur Marathon juga menjadi sport tourism yang levelnya internasional," kata Lukminto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com