KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mendukung kesenian reog Ponorogo untuk segera menjadi Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO.
Menurutnya, hal ini harus segera dilakukan karena sebelumnya pernah ada klaim dari Malaysia terkait reog Ponorogo, atau tari barongan.
"Untuk Reog, negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita,” jelas Muhadjir, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (6/4/2022).
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Rabu, reog Ponorogo masuk sebagai nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda yang akan diusulkan Indonesia ke UNESCO.
Adapun reog Ponorogo telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013.
Baca juga: 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang Diakui UNESCO
Untuk diketahui, pada tahun 2007, Pemerintah Malaysia pernah menyebut tari barongan sebagai kesenian asli Malaysia dalam situs promosi pariwisata mereka, dikutip dari BBC, Jumat (23/11/2007).
Lebih lanjut, Ketua Yayasan Reog Indonesia menemukan situs web lembaga resmi Malaysia tersebut saat mengakses internet.
Sekretaris Yayasan Reog Indonesia waktu itu, Budi Satrio, mengatakan bahwa nama tari itu sendirilah yang membuat lembaganya yakin bahwa tari barongan di Malaysia sama dengan reog.
"Pada sekitar tahun 50-an dan 60-an warga Ponorogo menyebut reog itu tari barongan," kata Budi.
Baca juga: Reog Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO
Menurutnya, hiasan di foto barongan yang terpampang di situs web pemerintah Malaysia hampir semuanya mirip, kecuali sinopsisnya.
Dilansir dari Antara pada Kamis (29/11/2007), Paguyuban Reog Ponorogo Indonesia juga pernah meminta Pemerintah Malaysia "meluruskan" kesenian barongan karena dinilai menjiplak reog.
"Kami meminta pelurusan itu, dan sudah disampaikan pula melalui surat yang ditujukan kepada Pemerintah Malaysia," kata Ketua Paguyuban Reog Ponorogo Indonesia saat itu, Begug Poernomosidi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.