Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/06/2022, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa wisata Klipoh di Karanganyar, Magelang, yang berjarak tiga kilometer dari Candi Borobudur menyimpan cerita masa lalu tentang perkembangan gerabah di Jawa Tengah.

Secara turun-temurun, beragam produk unggulan kreatif gerabah di desa ini telah membantu kebangkitan perekonomian masyarakat Magelang.

Baca juga: Sandiaga Targetkan Kunjungan ke 50 Desa Wisata ADWI Selesai September 2022

Rupiah, salah satu perajin gerabah di Desa Wisata Klipoh, menyampaikan bahwa sejarah terbentuknya desa pun berkaitan erat dengan perkembangan kerajinan gerabah.

"Desa ini berkaitan dengan kerajinan gerabah dan munculnya gerabah ini juga berbarengan dengan dibangunnya Candi Borobudur," kata Rupiah sembari menjalankan tepian alat pemutar gerabah yang berbentuk lingkaran pipih.

Sejarah Desa Klipoh

Pengrajin gerabah di Deesa Klipohdokumentasi Kemenparekraf Pengrajin gerabah di Deesa Klipoh

Sejarah Desa Klipoh bermula dari kedatangan seorang perempuan di sebuah hutan. Perempuan ini adalah janda yang memiliki gelar tinggi dari Kerajaan Medang.

Adanya permasalahan yang terjadi di kerajaan membuatnya beserta para pendherek (pengikut) harus meninggalkan kerajaan, lalu berpindah ke wilayah yang saat ini disebut Klipoh.

Baca juga:

Lokasi yang akhirnya menjadi tempat tinggal sang nyai berdekatan dengan sumber air. Oleh karena itu lah warga sekitar memberi nama Nyai Kalipah kepada perempuan tersebut.

“Kalipah sendiri terdiri dari dua kata, yakni kali dan pohe. Kali berarti sungai dan pohe berarti tempatnya, sehingga Kalipah memiliki makna yaitu sungai sebagai tempat tinggalnya,” ujar Rupiah.

Sembari tangan kanan Rupiah menghaluskan adonan tanah dengan kertas dan tangan kiri mengatur ritme putaran mesin manual, ia menjelaskan bahwa Nyai Kalipah adalah orang pertama yang mengajarkan dan mengembangkan gerabah di wilayahnya.

Karena keahlian dalam membuat gerabah, Nyai Kalipah memimpin para pengikutnya untuk membangun sebuah perkampungan yang diberi nama Desa Klipoh. Sampai saat ini kerajinan gerabah terus bertahan di Dusun Klipoh.

“Dari dahulu hingga sekarang gerabah menjadi mata pencaharian masyarakat sini. Masyarakat kami hidup dari penjualan gerabah,” kata Rupiah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+