Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alternatif Candi Borobudur, Ini 10 Wisata Candi di Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Kompas.com - 07/06/2022, 14:55 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dengan cara menerapkan tarif baru.

Tarif baru yang rencananya akan dikeluarkan bagi pengunjung atau turis lokal adalah Rp 750.000 per orang untuk naik ke Candi Borobudur. Sementara itu, untuk turis mancanegara dikenakan tarif 100 dollar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp 1.443.000.

Baca juga: Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750.000, Ibadah Umat Buddha Tak Akan Terganggu

Luhut juga mengatakan, kenaikan harga tiket ini bertujuan untuk membatasi jumlah pengunjung sehingga kondisi candi sebagai cagar budaya tetap lestari.

“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari,” ucap Menko Luhut dikutip dari Kompas.com, Minggu (05/06/2022).

“Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara,” jelas Menko Luhut.

Adanya rencana kenaikan tarif itu lantas memunculkan kontroversi di tengah masyarakat. Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASSPI) Agus Pahlevi menyatakan, dengan adanya tiket naik ini akan meningkatkan kualitas wisata di Candi Borobudur.

“Nantinya wisatawan akan dipandu oleh pemandu wisata. Jika sebelumnya kebanyakan pengunjung hanya datang untuk berfoto, kini mereka akan mendapat pengalaman yang maksimal dan berkualitas,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Pro Kontra Kenaikan Harga Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750.000

Agus juga berpandangan, dengan penerapan tiket naik ke Candi Borobudur diharapkan dapat menjaga kelestarian cagar budaya itu. Apalagi selama ini, terjadi ketidaksesuaian antara carrying capacity dengan jumlah pengunjung Borobudur.

“Jika permasalahan tersebut tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi kita bisa menikmati Borobudur? Saya rasa ini adalah cara untuk menghargai Candi Borobudur,” ungkapnya.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sri Margana mengaku tidak sepakat dengan rencana pemberlakuan tiket naik ke Candi Borobudur Rp 750.000 bagi wisatawan domestik.

“Membatasi kunjungan dengan cara menaikkan tiket secara ugal-ugalan itu juga akal-akalan saja, mau melindungi obyeknya tetapi tidak mau berkurang penghasilannya,” kata Sri dikutp dari BBC Indonesia edisi Sabtu (5/6/2022).

Nah, ditengah pro dan kontra tersebut, tahukah Anda bahwa wisatawan memiliki banyak alternatif candi lain yang bisa dikunjungi selain Candi Borobudur. Apalagi letak candi-candi ini ada dalam satu provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Alternatif wisata candi

Beberapa candi tersebut juga memiliki harga tiket yang terbilang cukup terjangkau untuk dikunjungi. Berikut sepuluh alternatif candi indah di Yogyakarta yang telah dirangkum oleh Kompas.com dari situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta.

Baca juga: Kenapa Jumlah Wisatawan di Candi Borobudur Harus Dibatasi?

1. Candi Prambanan

Candi Prambanan, merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. DOK. borobudurpark.com Candi Prambanan, merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. DOK. borobudurpark.com

Candi Prambanan merupakan salah satu candi paling populer di Yogyakarta yang terletak di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY.

Candi Prambanan menjadi salah satu kompleks Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Dunia dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage.

Kompleks candi dibangun sekitar tahun 850 Masehi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Balitung Maha Sambu.

Baca juga: 9 Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia

Wisatawan cukup merogoh kocek Rp 50.000 untuk bisa masuk ke kompleks candi ini. Adapun tiket bagi anak-anak dibanderol seharga Rp 25.000 saja.

Legenda mengisahkan bahwa Candi Prambanan dibangun oleh Bandung Bondowoso atas permintaan Roro Jonggrang. Permintaan Roro Jonggrang adalah pembuatan seribu arca sebagai syarat pernikahan.

Karena kesaktiannya, Bandung Bondowoso hampir memenuhi persyaratan tersebut. Namun, pada arca ke-999, Rara Jonggrang meminta bantuan warga untuk menumbuk padi dan membuat api besar, sehingga ayam pun berkokok lantaran mengira pagi telah tiba.

Bandung Bondowoso pun murka karena merasa dicurangi dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke-1.000.

2. Candi Ratu Boko

Ratu Boko di Kabupaten Sleman.SHUTTERSTOCK / Catatan NDL Ratu Boko di Kabupaten Sleman.

Candi yang pernah dijadikan sebagai salah satu tempat shooting film Ada Apa dengan Cinta 2 itu mungkin sudah tak asing di telinga masyarakat.

Situs Candi Ratu Boko pertama kali terungkap pada tahun 1970 dengan ketinggian 196 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki luas sekitar 16-25 hektar (ha).

Candi Ratu Boko secara administratif terletak di dua wilayah yaitu Dusun Dawung dan Dusun Sumberwatu, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Situs candi itu berada dalam kawasan yang banyak ditemukan peninggalan arca bercorak Hindu-Budha.

Baca juga: 6 Tempat untuk Melihat Sunset di Yogyakarta, dari Candi Ratu Boko hingga Puncak Suroloyo

Candi yang terletak masih di dalam kompleks Candi Prambanan itu memiliki sejarah didirikan pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran berupa reruntuhan keraton yang berkembang pada abad ke-8 hingga 10 Masehi.

Untuk berkunjung ke Candi Ratu Boko, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 40.000 untuk tiket masuk pengunjung dewasa dan sebesar Rp 20.000 untuk harga tiket masuk anak-anak.

3. Candi Ijo

Kompleks Candi IJo.BPCB DIY Kompleks Candi IJo.

Candi Ijo disebut sebagai salah satu candi tertinggi di Indonesia. Hal ini dikarenakan lokasi candi yang dibangun di bukit hijau atau gumuk ijo dengan ketinggian sekitar 425 mdpl.

Salah satu destinasi wisata edukasi itu berlokasi di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY dengan jarak tempuh perjalanan kurang lebih sekitar 40 menit.

Candi Ijo menjadi salah satu candi bercorak Hindu yang diperkirakan dibangun sekitar abad 10 Masehi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Ngabuburit di Candi Ijo, Menikmati Pemandangan di Candi Tertinggi Jogja

Berbeda dengan candi yang lain, Candi Ijo memiliki pemandangan yang indah karena terletak di atas bukit dan ramai dikunjungi oleh wisatawan menjelang matahari terbenam.

Tak hanya itu, banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan ketika berwisata ke Candi Ijo, salah satunya yakni berburu foto aesthetic karena memiliki banyak tempat foto keren yang sayang untuk dilewatkan.

Untuk harga tiket masuk ke Candi Ijo terbilang masih terjangkau, karena Anda hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp 5.000 per orang.

4. Candi Plaosan

Candi Plaosan di Kabupaten Klaten merupakan wujud akulturasi budaya Hindu dan Buddha peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.Wikimedia Commons/M Yusril Mirza Candi Plaosan di Kabupaten Klaten merupakan wujud akulturasi budaya Hindu dan Buddha peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten atau terletak sekitar 1,5 km dari Candi Sewu.

Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor dan kompleks Candi Plaosan Kidul.

Menurut para ahli, Candi Plaosan adalah candi Buddha yang diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada awal abad ke-9 Masehi.

Baca juga: 4 Spot Foto Instagramable di Candi Plaosan

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa candi itu didirikan sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Selain sebagai tempat wisata sejarah, Candi Plaosan juga bisa menjadi lokasi foto sekaligus lokasi untuk menikmati panorama matahari terbenam.

Pengunjung hanya akan dikenai Rp 10.000 untuk masuk dan berwisata di Candi Plaosan.

5. Candi Kalasan

Candi Kalasan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Dok. Shutterstock/saiko3p Candi Kalasan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Kalasan terletak di Kalibening, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Posisinya yang berada di tengah pemukiman warga menjadikannya salah satu wisata sejarah dan seni yang tidak boleh dilewatkan.

Memiliki arca dan relief yang indah hampir di seluruh bangunan candi, membuat banyak wisatawan jatuh cinta dan betah berlama-lama mengunjungi Candi Kalasan.

Berada di lokasi yang strategis, Candi Kalasan cukup mudah untuk dijangkau dengan transportasi umum maupun transportasi pribadi.

Bila berangkat dari Kota Yogyakarta, Anda cukup naik bus Trans Jogja atau bus jurusan Yogya-Solo dan turun di wilayah Kalasan.

Sebagai informasi, Candi Kalasan didirikan pada masa Kerajaan Mataram Kuno, tepatnya pada masa Raja Rakai Panangkaran berkuasa.

Candi ini dibangun sebagai wujud penghormatan kepada Dewi Tara yang merupakan dewi kebijaksanaan umat Budha.

Selain itu, di Candi Kalasan, Anda juga bisa belajar sejarah dan mengagumi arsitektur candi yang megah dan indah dan bisa berfoto dengan latar belakang Candi Kalasan.

Untuk tiket masuk, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara.

Baca juga: Libur Lebaran, Candi Kalasan dan Candi Sari di Sleman Buka Lagi untuk Wisatawan

6. Candi Sambisari

Candi Sambisari, YogyakartaKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Candi Sambisari, Yogyakarta

Candi Sambisari merupakan salah satu candi peninggalan umat Hindu yang berbeda dari candi lainnya. Pasalnya, candi ini berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah.

Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Sebagai informasi, Candi Sambisari dibangun pada awal abad ke-9 pada masa Rakai Garung, Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra.

Saat itu, Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang mencangkul di sawah dan merasakan menghantam sebuah benda keras, yaitu sebuah batu berhiaskan pahatan.

Baca juga: Mengenal Candi Sambisari yang Terkubur Material Letusan Gunung Merapi Tahun 1006

Berdasarkan hasil penelitian di Balai Arkeologi Yogyakarta, di lahan tersebut terdapat reruntuhan sebuah candi yang terpendam oleh pasir dan batu akibat dari letusan Gunung Merapi pada tahun 1906.

Saat ini, lahan di sekeliling candi telah digali dan ditata ulang membentuk lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya.

Untuk harga tiket masuk, Anda akan dikenakan biaya Rp 6.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000 untuk wisatawan mancanegara.

7. Candi Sari

Candi Sari di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. BPCB Yogyakarta Candi Sari di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Setelah berkunjung ke Candi Kalasan, tak lengkap kalau tak pergi ke Candi Sari yang berjarak 300 meter. Agak tersembunyi, Candi Sari terletak di tengah pemukiman warga, tepatnya di Desa Bendan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Menurut para ahli, candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada masa Kerajaan Mataram Kuno dan pemerintahan Rakai Panangkaran. Candi ini difungsikan sebagai asrama para biksu atau biarawan pada zaman dahulu.

Baca juga: Libur Lebaran, Candi Kalasan dan Candi Sari di Sleman Buka Lagi untuk Wisatawan

Karena berfungsi sebagai asrama, bangunan di dalam candi dibuat tiga tingkat. Di bagian luar candi, terdapat banyak arca dan relief yang menghiasi dinding candi.

Keindahan dan kemegahan dari Candi Sari menjadi daya tarik tersendiri karena banyak wisatawan yang berkunjung untuk berfoto di dekat candi.

Untuk berkunjung ke Candi Sari, Anda akan dikenakan biaya yang sangat terjangkau, sebesar Rp 5.000 per orang untuk harga tiket masuk.

8. Candi Banyunibo

Candi BanyuniboBPCB DIY 2018 Candi Banyunibo

Berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi wisata Candi Banyunibo yang tidak jauh dari Candi Ratu Boko, tepatnya di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Banyunibo merupakan salah satu candi yang bercorak agama Budha dan didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi.

Candi Banyunibo pertama kali ditemukan dalam kondisi rusak berat, namun direkonstruksi kembali pada 1940.

Pada bagian atas candi, terdapat sebuah stupa unik yang menjadi siri khas Candi Banyunibo. Ada pula dua relief yang menggambarkan keberadaan Dewi Hariti, dewi kesuburan dalam ajaran agama Budha.

Baca juga: Candi Banyunibo, Si Sebatang Kara Peninggalan Mataram Kuno

Menurut para ahli, candi yang terletak di sekitar persawahan sengaja dibangun untuk melihat pemandangan sekitar yang sangat sejuk.

Selain itu, candi yang berada di antara persawahan ini memiliki pemandangan matahari tenggelam yang sangat cantik. Inilah salah satu hal yang membuat Candi Banyunibo ramai dikunjungi wisatawan saat sore hari.

Bagi Anda yang ingin melakukan wisata sejarah ke Candi Banyunibo, tidak perlu merogoh biaya yang cukup tinggi. Sebab, wisatawan yang akan masuk ke Candi Banyunibo akan dikenakan harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang.

9. Candi Barong

Candi Barong di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.BPCB DIY Candi Barong di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Sari Sorogudeg atau dikenal dengan Candi Barong merupakan salah satu candi peninggalan agama Hindu yang melambangkan hewan barong atau singa.

Menurut sejarah, cerita bermula dari penemuan sebuah prasasti di kawasan Candi Ratu Boko yang menceritakan tentang kawasan bangunan yang berhubungan dengan Candi Barong.

Prasasti itu menceritakan Sri Kalasoibhaca atau Sri Kumbaja akan membangu tiga lingga pada tahun 856 Masehi.

Baca juga: Candi Barong: Sejarah, Letak, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Candi yang terletak di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu berada di atas perbukitan membuat wisatawan dapat melihat pemandangan yang cukup indah.

Selain melakukan wisata sejarah ke Candi Barong, wisatawan biasanya akan mengejar pesona matahari terbenam yang terlihat sangat bagus dipadukan dengan bangunan candi yang unik.

Bagi wisatawan yang akan memasuki kawasan Candi Barong akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000 per orang dan wisatawan dapat sepuasnya menikmati keindahan kawasan candi dengan leluasa.

10. Candi Sewu

Bhikkhu bersembahyang pada Perayaan Waisak 2566 BE/2022 di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Perayaan Waisak 2566 BE/2022 yang diikuti umat Buddha dari Jawa Tengah dan Yogyakarta itu mengangkat tema ''Dalam Cinta Kasih, Semua Bersaudara''.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO Bhikkhu bersembahyang pada Perayaan Waisak 2566 BE/2022 di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (16/5/2022). Perayaan Waisak 2566 BE/2022 yang diikuti umat Buddha dari Jawa Tengah dan Yogyakarta itu mengangkat tema ''Dalam Cinta Kasih, Semua Bersaudara''.

Apabila belum memiliki destinasi ketika berkunjung ke Yogyakarta, sebaiknya masukan Candi Sewu kedalam daftar wisata sejarah.

Candi Sewu adalah candi dari agama budha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi dan terletak tidak jauh dari Candi Prambanan, tepatnya di Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Dibangun pada masa Raja Rakai Panangkaran yang berasal dari dinasti Sanjaya dan penganut agama Hindu. Pada awalnya, candi ini memiliki nama asli “Prasada Vajrasana Manjusigra” yang memiliki arti sebagai tempat wajra bertahta.

Kemudian, Rakai Pikatan menikahi salah satu putri dari Dinasti Syailendra yang merupakan penganut agama Budha. Pada akhirnya, terjadilah pernikahan berbeda agama, yakni antara Hindu dan Budha.

Baca juga: Ratu Denmark dan Pangeran Hendrik Sempatkan Berfoto di Candi Sewu

Hal itu yang mendasari kenapa Candi Sewu ini memiliki corak agama Budha namun berada di Candi Prambanan yang memiliki corak agama Hindu.

Berkunjung ke Candi Sewu akan sangat pas dilakukan saat Selasa, Kamis, dan Jumat. Sebab, Anda akan disuguhi berbagai pertunjukan pentas seni yang menarik.

Selain itu, untuk menyusuri Candi Sewu, wisatawan juga dapat menggunakan sepeda untuk berkeliling kawasan sambil menikmati keindahan candi.

Apabila ingin berkunjung ke Candi Sewu, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 40.000 untuk orang dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak.

Nah, itulah 10 alternatif candi indah di Yogyakarta yang bisa menjadi pilihan ketika Anda berkunjung ke Yogyakarta dan melakukan wisata sejarah. Mana yang jadi pilihan Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com