Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Dekat, Langkah Geopark Ijen Diakui Jadi UNESCO Global Geopark

Kompas.com - 16/06/2022, 18:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Geopark Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur tengah diupayakan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

Bertepatan dengan hal tersebut, tim asesor UGG, Martina Paskova dan Jacob Walloe mengunjungi Geopark Ijen beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sandiaga Yakini Ijen Bisa Diupayakan Jadi UNESCO Global Geopark

Dikutip Kompas.com dari Antara, dalam kunjungan selama lima hari, yakni 9-13 Juni, tim asesor melakukan serangkaian validasi terkait kelengkapan geopark, mulai dari warisan geologi, keanekaragaman hayati, hingga warisan budaya, baik yang ada di Banyuwangi mau pun Bondowoso.

"Semoga kerja keras kita membuahkan hasil. Insya Allah kami semua optimistis Geopark Ijen bisa segera menyandang status UGG, dan ini akan bermanfaat bagi Indonesia, khususnya daerah. Mohon dukungannya," ucap Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (13/06/2022), seperti dikutip Antara.

Adapun tim asesor mengunjungi Taman Gandrung Terakota pada hari terakhir di Banyuwangi. Dikutip dari situs resminya, Taman Gandrung Terakota adalah situs budaya yang melestarikan ikon seni budaya Banyuwangi, yakni Tari Gandrung.

Di sana, terdapat 1.000 patung penari Gandrung yang dibuat menggunakan tembikar atau terakota.

Baca juga: Taman Gandrung Terakota, Taman Unik Tempat 1.000 Penari di Banyuwangi

Tim asesor mengungkapkan kekagumannya akan kawasan tersebut, tak hanya terhadap keindahan alamnya, tetapi juga budaya dan masyarakatnya.

"Sungguh pengalaman yang luar biasa di Banyuwangi. Saya kagum dengan semua tempat yang saya kunjungi di sini," ucap Martina, salah satu tim asesor, saat melakukan penyampaian hasil validasi.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Menurutnya, masyarakat lokal dapat menjadi mitra strategis penggerak ekonomi di kawasan tersebut.

"Kalian memiliki sesuatu yang sangat menjanjikan. Ini titik awal yang sangat baik dan sangat menginspirasi. Kami akan laporkan pada UNESCO yang memiliki otoritas, kami sangat mendukung masuk dalam jaringan Geopark Global," tuturnya.

Adapun Geopark Ijen berlokasi di dua kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.

Dikutip dari Kompas.com, (07/06/2022), geopark ini diambil dari Gunung Ijen yang memiliki 21 situs geologi, salah satunya Kawah Ijen, danau kawah paling asam di bumi dengan api di daerah solfatara.

Kawasan Ijen juga memiliki 14 jenis flora, 27 jenis fauna, dengan enam jenis mamalia.

Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari di Banyuwangi, Kawah Ijen sampai Pulau Tabuhan

Adapun kriteria penilaian geopark menjadi UGG antara lain 35 persen geologi dan landskap (teritorial, geo-konservasi, warisan alam, dan budaya), dan 25 persen struktur pengelolaan atau manajemen.

Lalu, 15 persen pendidikan interpretasi dan lingkungan, 15 persen geowisata, serta 10 persen pembangunan ekonomi wilayah yang berkelanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sebelumnya juga mengungkapkan bahwa pemerintah mendorong agar destinasi tersebut dapat ditetapkan sebagai UGG.

Baca juga: Berburu Blue Fire di Gunung Ijen, Berikut Persiapan dan Tips yang Perlu Diperhatikan

Menurutnya, Geopark Ijen dapat melengkapi sejumlah UGG yang ada di Indonesia.

Seperti Geopark Batur yang ditetapkan pada 2012, Geopark Gunung Sewu pada 2015, Geopark Ciletuh pada 2018, Geopark Rinjani pada 2018, Geopark Kaldera Toba pada 2020, dan Geopark Belitung pada 2020.

“Saya harapkan semua pihak mendukung untuk ditetapkannya Ijen sebagai taman bumi dunia,” tutur Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (06/06/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com