KOMPAS.com – Ketika naik moda transportasi umum, misalnya Kereta Api KA), para penumpang memang harus lebih berhati-hati.
Kejadian kurang menyenangkan, seperti mengalami pelecehan di dalam kereta bisa terjadi kapan saja, entah itu terhadap perempuan maupun laki-laki.
Baca juga: Cara Temukan Barang Tertinggal di Kereta dan Stasiun, Langkah Pertama yang Harus Dilakukan
Bagi siapa pun penumpang kereta yang mengalami pelecehan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan agar kejadian tersebut bisa segera teratasi.
Direktur Eksekutif Yayasan Hivos Tunggal Pawestri dan juga pegiat isu perempuan menyebutkan, ada dua cara yang bisa dilakukan saat mengalami pelecehan di dalam kereta.
Pertama jika korban merasa berani maka dia dapat langsung menegur pelaku secara langsung. Namun, tak semua korban berani melakukan hal tersebut karena beberapa penyebab.
“Jika korban tidak berani menegur pelaku karena biasanya ada yang mengalami tonic immobility atau kelumpuhan sementara atau berasa freeze (membeku) ketika mengalami pelecehan," ucap Tunggal kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Memotret dengan Lensa Tele di Area Stasiun Kereta Api, Bagaimana Aturannya?
Jika tidak berani menegur, tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah pelan-pelan menjauhi pelaku.
Langkah berikutnya adalah melaporkan tindakan pelecehan yang dialami kepada petugas yang ada di dalam kereta.
“Jadi tadi setelah menegur, menjauh, kemudian mendekati petugas untuk melaporkan hal yang dialami,” katanya.
Selain itu, apabila merasa cukup berani, korban bisa mengumpulkan bukit-bukti pelecehan dengan mengambil gambar ataupun merekam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.